Categories
Bisnis

Pertamina Geothermal Energy Kantongi Laba Setara Rp 2,57 Triliun pada 2023

bachkim24h.com, Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2023 yang berakhir 31 Desember 2023.

Pada periode tersebut, Pertamina Geothermal Energy berhasil mencatatkan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba. Berdasarkan laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, perseroan membukukan pendapatan sebesar USD 406,29 juta atau sekitar Rp 6,38 triliun (kurs Rp 15.708,00 per dolar).

Pendapatan ini meningkat 5,24 persen dibandingkan pendapatan tahun 2022 sebesar $386,07 juta. Seiring dengan peningkatan pendapatan, nilai pendapatan dan beban langsung lainnya juga meningkat dari $173,21 juta menjadi $178,98 juta pada tahun 2022.

Meski demikian, pendapatan kotor perusahaan pada tahun 2023 adalah $227,31 juta, dibandingkan $212,86 juta pada tahun sebelumnya.

Selama tahun 2023, perseroan membukukan beban umum dan administrasi sebesar US$5,53 juta, pendapatan keuangan sebesar US$22,17 juta, dan pendapatan lain-lain sebesar US$21,22 juta. Pada periode tersebut, perseroan juga membukukan beban keuangan sebesar 24,22 juta dollar AS.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 163,59 juta atau sekitar Rp 2,57 triliun. Laba ini meningkat 28,47 persen dibandingkan laba tahun 2022 sebesar $127,34 juta.

Sedangkan untuk aset perseroan per 31 Desember 2023 mencapai $2,96 miliar dari $2,48 miliar pada akhir tahun 2022. Pada tahun 2023, kewajiban tersebut turun dari $1,22 miliar pada tahun 2022 menjadi $992,88 juta. Pada saat yang sama, Persamaan. $1,97 miliar pada tahun 2022, naik dari $1,26 miliar.

Pada akhir perdagangan sesi I, Jumat (1/3/2024), harga saham PGEO naik 0,83 persen menjadi Rp 1.220 per saham. Saham PGEO dibuka datar di Rp 1.210 per saham. Saham PGEO sempat tertinggi Rp 1.230 dan terendah Rp 1.205. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.650 kali dengan volume perdagangan 957.968 lembar saham. Biaya operasinya 110,8 miliar. Rp.

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk  (PGEO) atau PGE yang juga dikenal dengan Management and Employee Option Program (MESOP) telah mengumumkan dimulainya Tahap I.

Estimasi jumlah hak opsi yang dapat dieksekusi dalam program MESOP Tahap I sebanyak 252.159.200 lembar saham dengan nilai nominal Rp648 per saham. Julfi Hadi, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, mengatakan transformasi PGE menjadi perusahaan ramah lingkungan kelas dunia memerlukan upaya bersama semua pihak, termasuk karyawan.

Pasca IPO tahun 2023, Pertamina Geothermal Energy akan menerbitkan 1,50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana atau sebanyak-banyaknya 630.398.000 saham kepada manajemen dan karyawan Perseroan untuk Program Opsi Saham.

“Program MESOP merupakan wujud komitmen Perseroan untuk meningkatkan rasa kepemilikan insan Perseroan, sehingga bersama-sama kita dapat mencapai kinerja terbaik Perseroan secara berkelanjutan,” kata Julfi dalam keterangan resmi. , ditulis pada Rabu (28/2/2024).

Julfi menjelaskan, program MESOP Tahap I sebenarnya sejalan dengan kebijakan Perusahaan. Selain itu, program ini juga tercantum dalam Peraturan OJK atau Otoritas Jasa Keuangan No.3. Pada tahun 2014 disebutkan bahwa program kepemilikan saham karyawan merupakan upaya agar karyawan atau karyawan dapat memiliki aset perusahaan.

“Kami berharap program MESOP Tahap I akan menempatkan PGE sebagai garda terdepan dalam pengelolaan potensi energi terbarukan Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, CFO PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Jurizki Rio berharap dengan adanya program ini akan meningkatkan komitmen karyawan dan manajemen, serta memperkuat struktur permodalan.

“Kami berharap dengan adanya program MESOP Tahap I ini dapat meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan sehingga mampu memberikan kinerja yang lebih baik serta memberikan dampak positif terhadap kinerja dan perkembangan Perseroan,” kata Yurizki.

Sejauh ini, inisiatif penambahan modal Perseroan dilakukan melalui penawaran umum saham perdana dengan nilai total Rp 875 Rp 9.056.250.000.000.

Selain itu, PGE menerbitkan obligasi ramah lingkungan di pasar global. Obligasi Ramah Lingkungan PGE berhasil mengumpulkan $400 juta pada 27 April 2023. Green bond PGE menjadi obligasi premium di pasar sekunder yang tercatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST), atau Singapore Stock Exchange.

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah menandatangani non-disclosure agreement (NDA) dengan Geothermal Development Company (GDC) untuk menjajaki lebih lanjut kemungkinan kerja sama pengembangan potensi panas bumi di Kenya dan Indonesia.

Hal ini dilakukan sesuai dengan Nota Kesepahaman G2G yang disepakati saat kunjungan Indonesia dan Kenya ke Kenya pada Agustus 2023.

Presiden Pertamina Geothermal Energy, Julfi Hadi mengatakan, kemitraan dengan Kenya ini merupakan langkah awal PGE untuk menjadi perusahaan energi ramah lingkungan kelas dunia.

“Dalam kunjungannya ke Kenya, PGE menandatangani perjanjian dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) untuk mengembangkan konsesi Longonot di Kenya yang memiliki potensi pengembangan hingga 500 MW, dimana 140 MW diantaranya siap dioperasikan,” katanya. . tahun. keterbukaan informasi, kata Jumat (15/9/2023).

Menyinggung perkembangan kerja sama dengan AGIL, Julfi mengatakan kedua pihak saat ini sedang melakukan sharing data hingga tiga bulan ke depan.

“Tentunya pengembangan energi panas bumi mempunyai banyak keuntungan bagi kedua negara.