Categories
Bisnis

Jadwal Operasional Bank Indonesia di Libur Lebaran Idul Fitri 2024

bachkim24h.com, Jakarta Bank Indonesia telah menetapkan kegiatan operasional pada Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024. Hal ini sesuai dengan Keputusan Bersama (SKB) ketiga menteri tentang hari libur nasional dan hari libur bersama tahun 2024, serta dalam rangka menyediakan infrastruktur. Untuk transaksi perbankan masyarakat, Bank Indonesia telah menetapkan kegiatan operasional pada Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024.

Berikut jadwal operasional Bank Indonesia pada Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024: A. Bank Indonesia Real Time Gross Settlement System (BI-RTGS), Bank Indonesia Scripless Securities System (BI-SSSS) dan Platform Perdagangan Elektronik Bank Indonesia. (BI-ETP)

Senin s/d Jumat tanggal 8 s/d 12 April 2024 dan Senin tanggal 15 April 2024. Layanan pengelolaan sistem BI-RTGS, BI-SSSS, dan BI-ETP tidak dapat beroperasi. B. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)

Senin s/d Jumat, 8 s/d 12 April 2024 dan Senin, 15 April 2024

Seluruh pelayanan administrasi SKNBI tidak berjalan. Seluruh dokumen debet Zona 4 yang diserahkan pada tanggal 5 April 2024 (H-1) akan selesai pembayarannya pada tanggal 16 April 2024. C. Bank Indonesia Fast Payment (BI-FAST)

Layanan masih beroperasi penuh D. Layanan tunai

Senin s/d Jumat, 8 s/d 12 April 2024 dan Senin, 15 April 2024

Semua kegiatan pelayanan uang dihentikan. E. Transaksi Mata Uang Rupiah dan Valas

1. Transaksi Mata Uang Rupiah

Senin s/d Jumat, 8 s/d 12 April 2024 dan Senin, 15 April 2024

Semua transaksi dalam mata uang rupee telah ditangguhkan.

2. Transaksi Mata Uang Valas

Senin s/d Jumat, 8 s/d 12 April 2024 dan Senin, 15 April 2024

A) Semua transaksi mata uang asing ditangguhkan.

B) Kurs Dolar Spot Antar Bank Jakarta (JISDOR) tidak dipublikasikan.

C) Kurs referensi non-USD/IDR tidak dipublikasikan.

D) Nilai tukar Bank Indonesia menggunakan nilai tukar hari kerja terakhir sebagai acuan. F. Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) dan Indonesia Overnight Index Average (IndONIA)

Senin s/d Jumat, 8 s/d 12 April 2024 dan Senin, 15 April 2024

A) Pengajuan penawaran JIBOR bank penyelenggara dibatalkan.

B) Indeks JIBOR, IndONIA, IndONIA Majemuk, dan IndONIA tidak dipublikasikan.

Kegiatan operasional Bank Indonesia akan kembali normal pada Selasa, 16 April 2024. Selain itu, kinerja operasional perbankan merupakan kewenangan dan kebijaksanaan masing-masing bank.

PT Jalin Payment Nusantara (Jalin) menunjukkan tahun 2023 menjadi tahun dengan jumlah uang beredar atau uang tunai tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Jalin Payment Nusantara adalah perusahaan teknologi finansial yang mengelola layanan penukaran jaringan LINK.

Ario Tejo Bayu Aji, Direktur Utama Jalin Payment Nusantara, mengatakan total uang atau uang tunai yang beredar pada 2023 mencapai Rp 1,101 triliun, mengutip data Bank Indonesia.

“Kebutuhan uang tunai masyarakat pada tahun 2023 akan mencapai puncaknya sebesar Rp1,101 triliun dan meningkat sebesar 7% di masyarakat,” kata Ario pada acara Buka Puasa dengan kegiatan media di Kebon Sirih, Jakarta, Senin (25). / 3/ 2024).

Menurutnya, angka tersebut merupakan pencapaian yang wajar mengingat uang tunai masih menjadi pilihan operasional masyarakat di seluruh tanah air.

Hal ini terlihat dari data laporan pembayaran global yang menunjukkan bahwa uang tunai merupakan metode pembayaran yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, yaitu 45%.

Diikuti oleh transaksi dompet digital (e-wallet) sebesar 28% serta kartu debit dan kredit masing-masing sebesar 11%.

Selain itu, APMK mengalami kenaikan sebesar 1% yoy, kenaikan terbesar terjadi pada tarik tunai sebesar 4% dan transaksi belanja naik 9%.

Sedangkan untuk transaksi transfer bank sebesar 119% dan antar bank 114%, jelasnya.

Selain uang tunai, transaksi digital juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Salah satunya beroperasi dengan platform cepat Kode Response Kode Standar Indonesia (QRIS) yang meningkat 130% yoy atau Rp. 294 triliun pada tahun 2023.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas, perekonomian atau jumlah uang beredar (M2) meningkat positif pada Februari 2024. Posisi M2 pada Februari 2024 tercatat sebesar Rp8.739,6 triliun atau meningkat 5,3 persen (yoy). , stabil dibandingkan pertumbuhan bulan lalu sebesar 5,4 persen (yoy).

Perkembangan ini didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 5,2 persen (yoy) dan 5,3 persen (yoy), kata Asisten Gubernur Bank Indonesia Irwin Haryono, Jumat. 2024).

Erwin menjelaskan, terbentuknya M1 disebabkan oleh perkembangan mata uang di luar bank umum dan BPR, serta simpanan rupee yang dapat ditarik sewaktu-waktu.

Uang kartal yang beredar di masyarakat pada Februari 2024 tercatat sebesar Rp911,7 triliun, naik 12 persen (yoy) setelah meningkat 10,3 persen (yoy) pada Januari 2024.

Sementara simpanan rupee sepanjang masa dengan porsi 46,6 persen pada M1 tercatat sebesar Rp2.235,1 triliun pada Februari 2024, atau meningkat 3,9 persen (yoy) setelah meningkat 3,8 persen (yoy). ) Bulan lalu.

DPK Rupee kemudian tercatat sebesar Rp1.644,8 triliun, naik 3,5 persen (yoy) setelah pada bulan lalu naik 3,6 persen (yoy).

Selain itu, pada Februari 2024, Bank Indonesia mencatat separuh dari 44,8 persen saham M2 tercatat sebesar Rp3.917,7 triliun atau 5,3 persen (yoy), setelah meningkat 6,1 persen (yoy). Pada bulan Januari 2024.

“Pertumbuhan setengah tahun tersebut diimbangi oleh kenaikan deposito berjangka sebesar 5,3 persen (yoy) pada bulan pelaporan setelah naik 5,8 persen (yoy) pada Januari 2024, serta giro valas sebesar 8 persen (yoy).” Erwin dikatakan.

Di sisi lain, tabungan lainnya mengalami kontraksi 0,8 persen (yoy) setelah pada bulan lalu terkontraksi 1,3 persen (yoy).

Lebih lanjut, Erwin mengatakan perkembangan M2 pada Februari 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit. Penyaluran kredit pada Februari 2024 meningkat sebesar 11,0 persen (yoy), stabil dibandingkan kenaikan bulan sebelumnya sebesar 11,5 persen (yoy).

Di sisi lain, aset bersih luar negeri meningkat sebesar 2,3 persen (yoy) setelah meningkat sebesar 4,8 persen (yoy) pada bulan lalu. Sedangkan tagihan bersih kepada pemerintah pusat (Pempus) mengalami kontraksi 1,0 persen (yoy) setelah naik 1,9 persen (yoy) pada Januari 2024.