Categories
Kesehatan

Cerita Sarjiya, Anak Penjual Gula Jawa yang Raih Gelar Profesor UGM

bachkim24h.com, Jakarta Berasal dari keluarga sederhana tak menyurutkan impian Sarjiy untuk mendapatkan pendidikan terbaik. Dosen Departemen Elektronika dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini kini telah mendapat gelar Guru Besar.

Saat para guru besar mulai menjabat di Senat UGM, ada momen harapan. Suara Sarjiy bergetar dan matanya berkaca-kaca membaca pidato pembukaan dokter.

Ia terpaksa berhenti beberapa kali saat membaca pidato tersebut untuk menghapus air mata yang mengalir deras.

Lahir di Kulon Progo, Yogyakarta 51 tahun lalu, Sarjiya memiliki ayah yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tobong atau pembuat batu kapur. Sedangkan ibunya, Sumirah, adalah seorang penjual gula jawa yang sehari-harinya sehari-hari menyusuri jalanan Yogyakarta menjual dagangannya.

“Saat itulah ayah dan ibu saya berinisiatif dan memutuskan untuk mengizinkan dan membiayai saya untuk melanjutkan pendidikan,” ujarnya.

Orang tua Sarjiya tidak bisa membaca karena tidak mau bersekolah, namun orang tuanya tetap menyekolahkan Sarjiya dan adiknya. Aku turut berduka atas adikmu

Saat itu, ia memaafkan adiknya yang berkorban karena tidak melanjutkan sekolah karena dirinya.

“Saya turut berduka cita untuk adik laki-laki saya Suparsih yang saat itu terpaksa tidak melanjutkan ke SMA, padahal nilai ujian SMA-nya adalah yang terbaik, karena hal itu tidak memungkinkan ketika kondisi perekonomian keluarga. mendapat kompensasi.” sekolah kami pada saat yang sama, “kata Sarjiya.

“Saya berharap pengorbanan saudara-saudara saya dibalas dengan kebaikan yang besar dari Tuhan Yang Maha Esa,” kata anak keempat dari lima bersaudara ini, mengutip situs UGM.

Setelah berbicara, Sarjiya langsung menghampiri ibunya sambil sujud. Dia memeluk ibunya dengan erat. Kemudian dia menyapa keempat saudara perempuannya. Ayahnya tidak datang pada pengabdiannya karena telah meninggal dunia.

“Mturnuwun nyonya (terima kasih nyonya),” kata Sarjiya ragu-ragu.

Dalam pengumumannya yang bertajuk Mengintegrasikan Variabel Energi Terbarukan dalam Perencanaan dan Pengoperasian Sistem Tenaga Listrik Menuju Transisi Energi Berkelanjutan, Sarjiya menyampaikan bahwa transisi menuju energi berkelanjutan merupakan hal yang penting di Indonesia. Sehingga Anda dapat memanfaatkan semua sumber energi, baik terbarukan maupun tidak terbarukan dengan baik.

Mengintegrasikan potensi energi terbarukan dari sumber terbarukan ke dalam jaringan listrik untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, dengan karakteristik intermittencynya, menghadapi banyak tantangan. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi dalam perancangan dan pengoperasian sistem ketenagalistrikan untuk menjamin pelayanan ketenagalistrikan yang andal, aman, dan efisien dapat diberikan kepada konsumen dengan harga terjangkau.