Categories
Bisnis

Waketum MUI Anwar Abbas Tolak Rencana Merger Bank Muamalat dan BTN Syariah, Ini Alasannya

bachkim24h.com, Jakarta – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menolak rencana merger PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) dengan bisnis syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk yakni BTN Syariah.

“Karena beberapa hal, gagasan penggabungan Bank Muamalat dan BTN Syariah tidak dapat dilanjutkan,” kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 19 Januari 2024, Selasa (23/01/2024).

Anwar menjelaskan, ada beberapa pertimbangan yang menolak rencana merger Bank Muamalat dan BTN Syariah. Menurut Anwar, pertimbangan pertama adalah memastikan warisan para pendiri yang bekerja keras mendirikan BMI tetap terjaga.

“Hal ini hendaknya menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi generasi sekarang dan generasi mendatang agar kita dapat berbuat sesuatu yang berarti dan berarti bagi masyarakat dan negara,” kata Anwar yang juga Ketua PP Muhammadiyah.

Kedua, Anwar ingin Indonesia yang mayoritas beragama Islam tetap memiliki bank swasta milik umat Islam di tengah persaingan dunia perbankan.

Dikatakannya: “Oleh karena itu, dalam menangani persoalan Bank Muamalat, pihaknya berharap ke depan pendekatan yang dilakukan tidak hanya menggunakan perhitungan ekonomi dan bisnis saja.

Namun kita juga perlu memperhatikan dan menjaga sejarah, maksud dan tujuan berdirinya bank tersebut, bahwa kita ingin umat Islam memiliki bank yang berbasis syariah yang kita harap dapat membantu masyarakat. Perekonomian, khususnya usaha kelompok UMKM, khususnya “usaha kecil, mikro, dan ultra mikro yang merupakan 99 persen dari seluruh pelaku usaha di tanah air, secara sistemik telah terpinggirkan oleh sistem perbankan yang ada,” kata Anwar.

“Alhamdulillah bank yang terlibat sudah menjadi kenyataan meski belum dilakukan sesuai keinginan. Oleh karena itu, tugas kita sekarang bukan memikirkan bagaimana cara merger dengan BTN Syariah atau bank milik pemerintah lainnya, tapi bagaimana kita bisa maju dan tumbuh bersama, tambahnya.

Diakui Anwar, BMI memang punya kendala, sehingga untuk memastikannya, BMI kemudian mengundang investor asing asal Timur Tengah. Ia mengatakan, setelah berjalan baik, BMI kembali menghadapi kendala sehingga pemerintah mendorong Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melakukan investasi untuk menyelamatkan BMI.

Namun bukan berarti BMI menjadi bank milik pemerintah, karena dana BPKH yang ditanamkan di BMI bukan sumber daya negara, melainkan milik rakyat. Oleh karena itu, ke depan BMI perlu dipastikan tetap pada paradigma menjadi rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, ”ujarnya.

Menurut Anwar, untuk menyelamatkan BMI, langkah yang perlu dilakukan adalah dengan menggerakkan seluruh elemen umat Islam untuk sama-sama berpartisipasi dalam peningkatan dan perbaikan BMI.

“Kita punya banyak ormas Islam di negeri ini, banyak masjid, sekolah, perguruan tinggi dan rumah sakit, serta usaha masyarakat yang bisa dimobilisasi untuk itu,” kata Anwar.

Menurut Anwar, hal tersebut mudah dilakukan karena dengan masuknya dana investasi BPKH ke BMI, meski dana haji hanya 1 persen yang dikelola BPKH, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap BMI semakin kuat dan meningkat.

Oleh karena itu, langkah yang perlu dilakukan pemerintah bukanlah dengan menggabungkan BMI menjadi bank milik negara, namun bagaimana negara bisa hadir untuk memastikan BMI terus bertahan dan menjadi bank yang kuat dan baik milik rakyat.

“Jadi kita melihat dan mengukur sejauh mana keberhasilan pemerintah dalam mengatasi permasalahan BMI bukan dengan menjadikan BMI sebagai bank milik pemerintah, tetapi apakah pemerintah mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung BMI untuk tetap tangguh dan maju. , bank terpercaya yang bisa kita banggakan,” kata Anwar.

Anwar mengatakan, ide pembentukan BMI datang dari masyarakat khususnya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Ulama Indonesia (ICMI), Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, serta beberapa pengusaha muslim yang diberikan. menerima hibah dari Pemerintah Republik Indonesia.

Menurut Anwar, ide pembentukan BMI pertama kali muncul pada lokakarya yang diadakan MUI pada Agustus 1990 dengan topik bunga bank dan perbankan.

“Meskipun pendirian BMI mendapat dukungan pemerintah, namun BMI bukanlah bank negara atau pemerintah, melainkan bank swasta milik rakyat. “Jadi BMI merupakan bank syariah murni pertama yang berdiri pada tahun 1992, dengan cerita lahir yang berbeda dengan bank syariah lain yang terkait dengan bank tradisional,” tutupnya.

Categories
Bisnis

Jamkrindo Teken Kerja Sama Penjaminan KUR dengan Bank Nobu

bachkim24h.com, Jakarta PT Guaranty Loan Indonesia (Jamkrindo), telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Bank Nationalnobu Tbk atau Bank Nobu pada pinjaman pribadi (KUR) dan KUR.

Acara penandatanganan tersebut dihadiri oleh PT Jamkrindo Abdul Bari beserta direktur dan stafnya, Direktur Teknologi dan Inovasi Nobu Bank Andrian Meirawan Saputra dan Chief Executive Officer Steve Marciano Joe.

Abdul Bari, Direktur Organisasi dan Pelayanan Jamkrindo, mengatakan sebagai pemimpin dalam persetujuan kredit di Indonesia, Jamkrindo mendukung program pemerintah, khususnya program KUR.

Rekam jejak panjang Jamkrindo yang dipercaya sebagai KUR bersertifikat merupakan bukti nyata kemampuan Jamkrindo dalam membantu meningkatkan peluang finansial bagi para pelaku MCC. “Sebagai lembaga terakreditasi di Indonesia, kami berkomitmen untuk terus fokus pada pengembangan sektor UKM. Kami berharap dukungan Bank Nobu dalam pembiayaan menjadi kunci keberhasilan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi,” ujarnya pada Minggu (24/3). /2024). Membantu UKM berinovasi

Menurutnya, pemberian bukti KUR diperlukan bagi UKM yang sudah berproduksi dan hidup namun belum mampu membiayai (tidak memenuhi persyaratan pinjaman/pembiayaan di bank) agar dapat menerima uang dari bank atau lembaga keuangan.

Adanya program KUR dapat membantu meningkatkan daya saing UKM untuk menjadi usaha yang berkelanjutan.

“Keberadaan KUR akan mempercepat perkembangan sektor riil dan memberikan peluang bagi UKM, yang pada akhirnya berdampak pada perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan.”

Direktur Teknologi dan Inovasi Bank Nobu Andrian Meirawan Saputra mengatakan kemitraan antara Bank Nobu dan Jamkrindo merupakan salah satu langkah penting Bank Nobu dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan UKM di Indonesia yang tentunya akan meningkatkan perekonomian negara.

Nobu Bank melihat potensi besar sektor UKM untuk menjadi penopang perekonomian negara dan memiliki ketahanan yang tinggi di saat krisis.

“Sesuai dengan visi dan misi Bank Nobu Bank, kami berharap penyaluran KUR kepada UKM di Indonesia dapat mendorong UKM untuk menghasilkan produk yang lebih baik dan tumbuh kelas. Agar mampu memasarkan produknya tidak hanya di pasar lokal saja, tapi juga di dalam negeri. pasar internasional.

Steve Marciano Joe, CEO Nobu Bank, kembali menegaskan Nobu Bank mengapresiasi kuatnya dukungan Jamcrindo terhadap penyaluran KUR oleh Nobu Bank.

“Kemitraan dengan Jamkrindo sebagai organisasi bersertifikat KUR untuk MCO ini akan memudahkan langkah kami dalam memberikan solusi yang lebih baik bagi para pelaku MCO,” ujarnya.