Categories
Kesehatan

TPS RSCM Bantu Pasien dan Nakes Salurkan Hak Suara dalam Pemilu 2024

bachkim24h.com, Jakarta – Dalam pemilihan umum (Pemilu 2024) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyediakan tempat pemungutan suara (TPS).

TPS ini dibuka di lobi Gedung A, RSCM, Jakarta Pusat pada Rabu (14/2/2024).

Menurut Petugas KPPS RSCM Hengky Haposan, hanya orang-orang tertentu yang dapat memilih di TPS ini yaitu: Pasien Tenaga Kesehatan (Nakes) Keluarga pasien yang sudah mengurus surat pindah untuk memilih.

Hengky juga mengatakan, jumlah pemilih di TPS ini semula 238 orang. Namun entah kenapa jumlahnya menjadi 235 orang.

Pemilih tidak hanya berasal dari DKI Jakarta, tapi juga warga Tasikmalaya, Palembang, dan kota lainnya. Meja pemungutan suara seluler

Untuk memudahkan akses bagi pasien yang tidak bisa turun ke aula gedung A. KPPS dan RSCM melakukan wake up call.

Pasien akan dikunjungi di kamar mereka dan semua instrumen akan dibawa ke sana. Hal ini memudahkan mereka dalam memilih.

“Kami tidak mengumpulkan banyak orang, kurang dari sepuluh orang,” kata Hengky saat ditemui di RSCM, Rabu (14/02/2024).

Bukan hanya untuk pasien dan keluarganya. TPS ini juga memudahkan para petugas kesehatan. Salah satunya adalah Novi Anggraini.

Seharusnya petugas lab RSCM itu mencoblos di kampung halamannya, yakni Lampung. Namun tuntutan pekerjaan dan jarak membuat pemungutan suara di Lampung tidak mungkin dilakukan.

“TPS ini sangat membantu. Kalau bukan karena TPS ini, saya bisa abstain (kelompok putih),” kata Novi.

Categories
Teknologi

Pakar: Sirekap KPU Bisa Jadi Acuan untuk Pantau Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2024

bachkim24h.com, JAKARTA – Informasi yang dihimpun Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Sistem Informasi Rangkuman (Sirekap) menyebutkan hasil penghitungan suara Pemilu 2024 masih bisa dipercaya masyarakat sebagai bahan pembanding.

Namun, Pakar keamanan siber Universitas Indonesia (UI) Setiadi Yazid mengatakan, KPU harus melakukan dua hal penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Sirekap.

“Secara teoritis bisa percaya (data Sirekap). Tapi kepercayaan harus terbuka KPU antara kedua pihak. Selesaikan sistem yang bermasalah,” kata Setiadi dilansir Antara, Minggu (18/2/2024).

Ia menambahkan, ada hal-hal absurd yang perlu diperbaiki KPU dan harus segera diperbaiki.

Makanya semua kesalahan yang diberitakan segera diperbaiki. Jadi kita perlu membangun kepercayaan antara KPU dan masyarakat,” kata Setiadi.

Hal pertama yang perlu dilakukan KPU agar Sirekap kredibel di mata publik adalah peka terhadap perbaikan data. Menurut dia, Hal ini tidak sulit karena software yang digunakan mudah untuk dipantau oleh pengelola.

Karena itu, Apabila pada program terdapat kesalahan tulisan tangan pada formulir C1 di setiap TPS; Administrator dapat segera mengubah data yang salah.

“Enggak ribet, harusnya mudah dicek dan diubah, jadi bukan perpindahan partai lalu menang. Itu bug software, tapi mudah diperbaiki,” tuturnya.

Hal lain yang perlu dilakukan KPU adalah lebih banyak berkomunikasi ketika menemukan kesalahan di Sirekap. KPU tidak harus melakukannya sekali saja, namun dapat dilakukan berulang kali agar masyarakat dapat mempercayai informasi yang diberikan.

“Saya lihat KPU kurang komunikatif, kemarin bagus, tapi Ketua KPU Hasyim Asy’ari menjelaskan ada kesalahan pembacaan data model C1-Plano. tambah Setiadi.

“Bahkan masyarakat sering melihat di halaman muka (Sirekap) dan terkadang ditemukan tidak ada gambar atau grafik tetapi tidak ada informasi yang jelas sehingga perlu diperbaiki,” imbuhnya.

Kalau Sirekap juga akan digunakan pada pemilu mendatang. Setiadi menyarankan agar KPU bisa melakukan pengujian terhadap Sirekap dengan lebih terstruktur.

Pedoman KPU; Ia berharap kepentingan serupa mengubah posisi Sirekap, tidak hanya mengandalkan hasil penghitungan suara bertingkat.

“Dengan demikian, Sirekap tidak hanya bisa digunakan sebagai sistem cadangan, tapi juga untuk menjamin keakuratan hasil akhir (penghitungan suara). Jadi baik hitung sendiri secara bertahap maupun Sirekap mempunyai peran penting masing-masing,” pungkas dia. Setiadi. .

Categories
Lifestyle

Pelanggaran Administrasi Kepemiluan, Pahami Pengertian, Contoh, dan Penanganannya

bachkim24h.com, Batavia Pelanggaran penyelenggaraan pemilu menjadi salah satu aspek yang harus dicermati dan diawasi dalam setiap proses pemilu di Indonesia. Administrasi pemilu meliputi segala kegiatan administratif yang berkaitan dengan pendaftaran pemilih, penyusunan daftar pemilih, penyelenggaraan dan pengawasan pemilu. Pelanggaran penyelenggaraan pemilu dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif, antara lain keraguan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap keadilan dan transparansi pemilu.

Pelanggaran terhadap penyelenggaraan pemilu dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari kesalahan teknis sepanjang proses pendaftaran hingga penggelembungan data pemilih. Contoh pelanggaran penyelenggaraan pemilu adalah pemilih ganda atau pemilih yang sudah meninggal dunia namun masih terdaftar sebagai pemilih aktif. Hal ini akan melemahkan legitimasi dan kredibilitas pemilu.

Upaya pencegahan dan penindakan penyalahgunaan penyelenggaraan pemilu penting dilakukan untuk melindungi demokrasi dan integritas pemilu. Penegakan hukum terhadap pelanggaran penyelenggara pemilu harus tegas dan adil, serta harus diawasi transparansi dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemilu. Hal ini diharapkan dapat mengurangi penyimpangan dalam penyelenggaraan pemilu dan mewujudkan pemilu yang bersih dan kredibel.

Berikut rangkuman bachkim24h.com dari berbagai sumber pada Kamis (7/3/2024) penyelenggara pemilu.

Pelanggaran penyelenggaraan pemilu dapat dipahami dari Pasal 460 UU Pemilu. Pasal 460 UU Pemilu mengatur bahwa pelanggaran administratif pemilu mencakup pelanggaran prosedur, proses, atau mekanisme terkait penyelenggaraan pemilu.

Dengan demikian, contoh pelanggaran penyelenggaraan pemilu dibedakan menjadi tiga sesuai dengan karakteristiknya. Contoh pelanggaran administrasi pemilu yang pertama berkaitan dengan tata cara administrasi penyelenggaraan pemilu, contoh kedua mengenai cara administratif penyelenggaraan pemilu, dan terakhir mengenai pelanggaran terhadap mekanisme administrasi penyelenggaraan pemilu.

Beberapa contoh pelanggaran penyelenggaraan pemilu antara lain: penggunaan dana kampanye yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, penyalahgunaan sumber daya negara untuk keperluan kampanye, dan pelanggaran aturan prosedur pada tahapan pemilu. Pelanggaran tata tertib pemilu seperti berkampanye di luar jangka waktu yang ditentukan, tidak melaporkan kampanye dengan baik.

Badan Pengawas Pemilu (PAWASLU) bertanggung jawab menangani seluruh kasus pelanggaran penyelenggaraan pemilu. Contohnya adalah sanksi atas pelanggaran administrasi pemilu, koreksi administratif, teguran tertulis, diskualifikasi pada tahapan tertentu dalam penyelenggaraan pemilu, atau sanksi administratif lainnya berdasarkan undang-undang pemilu.

Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, terdapat tiga jenis pelanggaran pemilu yang mendapat perhatian khusus, yakni pelanggaran etik, pelanggaran administratif, dan tindak pidana pemilu. Setelah menangani pelanggaran administratif pemilu, Anda perlu mengetahui dua jenis pelanggaran pemilu lainnya, yaitu:

Terhadap pilihan kode etik

Pelanggaran etika terjadi ketika pejabat terpilih melanggar sumpah dan janji etis yang harus mereka buat sebelum dapat menjalankan tugasnya. Salah satu organisasi yang terlibat dalam perundingan tersebut adalah Komite Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Sanksi yang diberikan dapat berupa teguran tertulis, pemberhentian sementara, pemberhentian tetap atau rehabilitasi tergantung berat ringannya pelanggaran.

Pelanggaran Pemilu

Pelanggaran delik Pemilu meliputi pelanggaran dan/atau pelanggaran terhadap ketentuan Undang-Undang Pemilu dan Undang-Undang Pelanggaran Pemilu berdasarkan Bab Teritorial Undang-Undang Pemilu. Bawazlu, kepolisian, dan kejaksaan, serta aparat penegak hukum (Kakumdu) dilibatkan dalam menangani pelanggaran ini.

Pemilihan kasus pidana diputuskan oleh hakim distrik, dan persidangannya dapat diajukan banding ke Mahkamah Agung. Keputusan Mahkamah Agung bersifat final dan mengikat dan tidak ada upaya hukum lain yang dapat diambil.

Di pihak Bawaslu NTB, dalam praktiknya, pengawas pemilu memberikan rekomendasi berdasarkan rapat pleno acara untuk menentukan apakah tindakan tersebut dapat dianggap sebagai pelanggaran. Pelanggaran kewenangan dan jenisnya terus terjadi, baik pelanggaran administratif yang diserahkan ke KPU, pelanggaran pidana pemilu yang diserahkan ke polisi, maupun pelanggaran peraturan lalu lintas. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP).

Pelanggaran penyelenggaraan pemilu tentunya harus memahami proses negosiasinya. Pelanggaran pemilu adalah perbuatan yang melanggar undang-undang pemilu. UU Pemilu mengatur beberapa jenis pelanggaran pemilu, antara lain pelanggaran kampanye, pemungutan suara, peninjauan kembali hasil pemungutan suara, dan pemilu.

Proses penanganan pelanggaran pemilu adalah sebagai berikut: Penanganan pelanggaran pemilu diawali dengan pengaduan atau pengaduan terhadap pelanggaran tersebut. Lalu ada undang-undang yang mengharuskan KPU, Bhavaslu dan polisi melakukan penyelidikan atas pengaduan tersebut. Jika terbukti melakukan pelanggaran, guru akan dikenakan sanksi sesuai undang-undang pemilu seperti diskualifikasi atau pembatalan hak politik.

Pemilu merupakan salah satu momen terpenting dalam demokrasi di Indonesia. Untuk menjaga integritas dan keadilan dalam penyelenggaraannya, telah tersedia undang-undang yang mengatur mengenai pelanggaran proses pemilu dan bentuk pelanggarannya.

Keberadaan undang-undang yang mengatur tentang jenis-jenis pelanggaran pemilu dan bentuk-bentuk pelanggarannya diyakini dapat menjadikan penyelenggaraan pemilu di Indonesia adil dan bebas dari segala bentuk kecurangan. Semua partai harus mematuhi norma-norma yang ada untuk menjamin pemilu yang berkualitas dan adil.

Categories
Teknologi

Menkominfo Budi Arie Setiadi Nyoblos di TPS 001 Komplek Menteri Widya Chandra Jakarta

bachkim24h.com, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika/Menkominfo Budi Arie Setiadi menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024. Budi Arie memilih di TPS 001 Kompleks Widya Chandra, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pantauan Tekno bachkim24h.com, Rabu (14/2/2024), Menkominfo berjalan kaki dari rumah dinasnya sekitar pukul 09.34 menuju TPS. Menkominfo mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam.

Dalam perjalanan tersebut, Menkominfo didampingi istrinya, Zara Murzandina, serta dua anaknya yakni Nadila Raisha dan Nanda Diandra. Sesampainya di TPS, ia segera memanggil nama Budi Arie dan memberikan suaranya di bilik suara.

Usai memberikan hak pilih, Budi langsung memasukkan suaranya ke dalam kotak suara. Sebelum meninggalkan TPS, Menkominfo mencelupkan jarinya ke dalam tinta sebagai bukti dirinya telah memilih pada Pemilu 2024.

“Saya pantau semuanya dari pagi tadi, nampaknya masyarakat sudah ramai-ramai berangkat ke daerah pemilihan untuk menggunakan hak pilihnya. Kita berharap pemilu ini segera dilaksanakan, sore ini kita sudah tahu hasilnya dan mudah-mudahan bisa. wujudkan Pemilu 2024 yang damai,” kata Menkominfo usai memberikan suaranya.

Sesaat setelah Menkominfo mencoblos, Menteri Negara (Mensesneg) Pratikno pun turut hadir di TPS yang sama. Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga ikut mencoblos di TPS ini.

Sementara Google doodle hari ini, Rabu (2/12/2024), merayakan pemilihan umum (Pemilu) 2024 dengan ilustrasi sederhana.

Halaman utama pencarian dihiasi ilustrasi Google Doodle berupa kotak suara berbendera merah putih.

Jika diperhatikan, di belakang kotak suara juga terdapat tulisan “Google” berwarna putih dengan latar belakang abu-abu.

Saat Google doodle Pemilu 2024 diklik, pengguna diarahkan ke halaman informasi terkait Pemilu 2024 di Indonesia.

Informasi, WNI akan memilih hari ini pada pemilu serentak 2024. Kali ini masyarakat akan memilih anggota legislatif (DPRD, Kabupaten Kota, Provinsi dan DPR RI).

Selain itu, warga juga akan memilih langsung presiden dan wakil presiden Indonesia untuk masa jabatan 5 tahun ke depan.

Berdasarkan informasi KPU, masyarakat di tanah air bisa memilih pada pemilu 2024 mulai pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB.

Sebelum pencoblosan, KPU juga mengimbau pemilih untuk hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing untuk menggunakan hak pilihnya sesuai tempat terdaftarnya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mengatakan: “Sebelum menggunakan hak pilihnya, kami mengharapkan pemilih melengkapi daftar hadirnya agar kehadirannya tercatat.”

Hasyim mewanti-wanti pemilih agar melengkapi daftar hadirnya, untuk mencegah oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kesempatannya lebih dari satu kali.

Sebelum mencoblos, Hasyim juga mengimbau pemilih mengecek ulang suara yang diserahkan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Tujuan pemeriksaan adalah untuk memastikan apakah suara tersebut benar-benar dalam keadaan baik dan belum dilakukan pemungutan suara.

Jejaring sosial pun tak luput dari kehebohan warganet di momen pemilu kali ini. Buktinya topik Nyoblos, Pergi ke TPS dan Bismillah banyak di-tweet di X alias Twitter, dan menjadi trending topik pagi ini.

Satu jam setelah kalender TPS dibuka, netizen sudah men-tweet 100.000 tweet tentang Tidak ada yang bisa dipilih. Sebagian besar tweet tersebut merupakan cerita dari netizen tentang pengalaman mereka memilih wakil terpilih.

Tak sedikit juga netizen yang menunjukkan bahwa ini adalah pilihan pertama mereka. Ada juga yang dengan lucu bercerita betapa gugupnya mereka saat berada di bilik suara, meski jari mereka masih bertinta setelah mencoblos.

“Saya jadi bingung seperti mau minum tinta setelah mencoblos,” tulis salah satu warganet.

“Pilih saja, kalau di jari sudah ada stempel tinta, bisa dapat diskon dimana saja,” sahut netizen lainnya.

“Aku memilih,” cuit netizen lain.

“Pertama kali pencoblosan, aku deg-degan. Bismillah semoga calon utama yang aku pilih bisa menjaga amanahku, jadi wujudkan/menang,” tanya warganet yang ikut serta dalam pemilu. pemilihan. untuk pertama kalinya

Ada pula warganet yang grogi mengikuti pemilu 2024. “Gue grogi banget soal pencoblosan akhir-akhir ini,” ujar salah satu warganet.

Categories
Kesehatan

Petugas Pemilu Meninggal Dunia Capai 57 Orang, Penyebabnya karena Jantung hingga Kecelakaan

bachkim24h.com, Jakarta – Jumlah petugas pemilu (pemilu) yang meninggal pada 17 Februari 2024 mencapai 57 orang. Petugas yang dinyatakan meninggal tersebut berasal dari berbagai kalangan seperti Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Badan Perlindungan Masyarakat dan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), korban tewas terdiri dari 29 anggota KPPS, 10 anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas), 9 saksi, 6 petugas, 2 anggota komisi pemungutan suara, dan 1 anggota Bawaslu.

Saat ini berdasarkan umur, ada 4 petugas berusia 17-20 tahun, 7 petugas berusia 21-30 tahun, 8 petugas berusia 31-40 tahun, 18 petugas berusia 41-50 tahun, 15 petugas berusia 51-60 tahun, dan 5 petugas. Berusia lebih dari 60 tahun

Antara melaporkan, penyebab utama kematian pemilih adalah penyakit jantung (13 kasus), disusul kecelakaan (8 kasus), sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), dan hipertensi sebanyak lima kasus.

Selain itu, empat kasus dilaporkan pada penyakit serebrovaskular, masing-masing dua kasus pada kegagalan organ multipel dan syok septik, dan masing-masing satu kasus pada dispnea, asma, dan diabetes mellitus.

Sementara penyebab kematian 15 orang lainnya masih dikonfirmasi.

Angka kematian tertinggi tercatat di Jawa Barat (13), Jawa Timur (12), Jawa Tengah (11), dan DKI Jakarta (6).

Sedangkan dua pemilih tewas di kota Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan di Riau, Sumatera Barat, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, seluruh aparatnya tewas.

Sementara pasien anggota KPU terbanyak yang dirawat adalah 8.381 pegawai KPU (4.281), disusul oleh Komisi Pemilihan Umum (PPS) sebanyak 1.040 dan pejabat 1.034 orang. Kemudian saksi sebanyak 707 orang, anggota Linmas 694 orang, anggota Bawaslu 381 orang, dan anggota KPU Kabupaten 244 orang.

Berdasarkan rentang usia, 531 orang berusia 17-20 tahun, 2424 orang berusia 21-30 tahun, 1967 orang berusia 31-40 tahun, 2049 orang berusia 41-50 tahun, 1.161 orang berusia 51-60 tahun, dan 60 tahun ke atas. 249 orang.

Pasien-pasien tersebut dirawat karena berbagai penyakit seperti penyakit kerongkongan, lambung dan duodenum, hipertensi, infeksi akut saluran pernafasan bagian atas, penyakit jaringan lunak, pneumonia, infeksi usus, penyakit telinga bagian dalam.

Siti Nadia Tarmizi, Kepala Departemen Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Kamis (15/2) mengatakan, sekitar 15 persen staf KPPS (Tim Penyelenggara Pemungutan Suara) berusia di atas 55 tahun.

“Masih ada sekitar 15 persen petugas yang berusia di atas 55 tahun karena yang bersedia jadi petugas masih terbatas. Ada juga yang punya penyakit penyerta, tapi tidak terpantau,” Nadia dikatakan. oleh Antara.

Categories
Kesehatan

Gunakan Identitas Alfiansyah Komeng di Surat Suara Pemilu 2024, Resmi Ganti Nama Mei 2023

bachkim24h.com, Jakarta – Komeng memutuskan menggunakan nama ‘Alfiansyah Komeng’ untuk mengidentifikasi apa yang tertulis di surat suara Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat pada pemilu 2024. . yang viral di Twitter pada Rabu 14 Februari 2024 dini hari.

Hal itu dibenarkan oleh warga Bojong Gede, Kabupaten Bogor yang menggunakan hak pilihnya di TPS 37, Agustin Wardhana. “Seingat saya, Komeng itu nomor 10. Posisinya berbeda, sehingga membuat saya menyayangkan keberadaannya,” ujarnya kepada bachkim24h.com.

Tak banyak yang tahu, Komeng kelahiran 25 Agustus 1970 ini berganti nama pada Mei 2023 untuk bertarung di Pemilu 2024. Permintaan komedian Komeng untuk mengganti namanya agar bisa lolos seleksi DPD RI di Pemilu Legislatif 2024. telah diberikan. dan Hakim Pengadilan Negeri Kelas IA Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan Humas Pengadilan Negeri Cibinong Kelas IA Amran S Herman yang mengungkapkan, hakim menerima permohonan tersebut pada Mei 2023.

Pemilik nama lengkap Alfiansyah Bustami atau akrab disapa Komeng ini menambahkan namanya di akhir namanya sehingga menjadi “Alfiansyah Bustami Komeng”. Keputusan itu dinilai bisa membantu kesuksesan Komeng di pemilu 2024, dimana pergantian nama diharapkan bisa membuatnya lebih dikenal di atas kertas.

Alasan pergantian nama, menurut Amran, terkait keinginan Pak Komeng untuk tampil baik di Pemilu 2024, sebagai anggota DPR dan anggota DPD.

Komeng pertama kali mendaftar menjadi anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan Jawa Barat, dengan proses pendaftaran melibatkan pengurusan dan verifikasi fakta.

Ketua KPU Jabar Rifqi Ali Mubarok menjelaskan, Komeng menjalani proses pemantauan dan verifikasi setelah mendapat dukungan sekitar 6.000 orang. Setelah melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan, Pak Komeng resmi mendaftar sebagai calon DPD RI, menunjukkan komitmennya dalam berpolitik menjelang Pemilu 2024. Foto Nyeleneh Komeng di Surat Surat Menjadi Viral.

Komedian Komeng viral di Twitter setelah beberapa pemilik membagikan foto pemilu 2024 pada Rabu, 14 Februari 2024 dini hari. Pria bernama asli Alfiansyah Bustami ini memperlihatkan tampang aneh yang membuat penonton tertawa terbahak-bahak.

Berbeda dengan banyak legislator yang berpose untuk foto candid, Komeng menunjukkan ekspresi mencolok dengan mulut sedikit terbuka, seolah terkejut.

Di musim politik yang penuh konflik pada Pemilu 2024, momen menarik diperlihatkan sosok calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat, yang mampu menyelesaikan sebuah kasus serius dengan suasana ringan.

Di sisi lain, kemunculan Komeng yang tak terduga dikatakan warga, Agustin Wardhani, 33 tahun, untuk memudahkannya memilih di antara orang asing.

“Saat saya buka dokumennya, ada lima ya? Saya bingung mau pilih yang mana, pas saya buka DPD (kertas suara) banyak dan nama partainya hilang. Jadi saya lihat wajah-wajah yang saya kenal, ya, itu Bang Komeng. Saya segera memilih. Oke,” kata Agustin yang memilih TPS 37 Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kepada bachkim24h.com.

“Karena saya yang pertama memilih, saya langsung bilang ke ayah, ibu, dan suami saya, saya suruh mereka memilih Komeng,” imbuhnya.

Categories
Kesehatan

Dirut BPJS Kesehatan Ungkap 63 Persen Petugas Pemilu 2024 Punya Hipertensi

bachkim24h.com, Jakarta – Ali Gafrun Mukti, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) menjelaskan, penyelenggara pemilu atau penyelenggara pemilu 2024 akan menghadapi penyakit yang umum terjadi.

Dari skrining yang dilakukan, penyakit yang paling banyak ditemui petugas adalah hipertensi yang mencapai 63%.

“Jadi yang paling kecil adalah tekanan darah tinggi pada 63 persen petugas tersebut. Kemudian yang kedua, penyakit jantung 26 persen, gagal ginjal kronis 8 persen, dan diabetes melitus 3 persen,” kata Ali Ghafoorun dalam konferensi pers, Senin. (19/2/2024) di gedung Kementerian Kesehatan konferensi Jakarta

Sementara itu, Ali Gaffroon mengatakan dari 7,9 juta petugas pemilu, sebanyak 278.495 orang masih belum terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan.

“Tapi yang menarik, kesadarannya cukup besar terhadap 7,9 juta itu. Yang sudah diskrining sebanyak 6.825.951 orang atau 86,4 persen,” ujarnya.

“Dari skrining sebelumnya, ada 398.155 atau 5,83 persen orang yang berisiko tertular penyakit dan kita informasikan melalui dashboard yang bisa diakses, kita informasikan ke peserta atau masyarakat umum, tapi terbatas,” ujarnya. ditambahkan.

Upaya pemeriksaan oleh petugas pemilu diikuti dengan harapan yang beragam. Misalnya, petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan primer (FKTP) berupaya memantau dan memberikan apa yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatannya.

Pelayanan FKTP memiliki 12,7 persen atau 50.596 petugas. Pada periode tersebut, jumlah kunjungan mencapai 69.004.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Ganadi Sadikin mengatakan, ada 84 orang yang meninggal dunia pada penyelenggara pemilu 2024.

“Jumlah korban tewas yang tadinya 500 lebih, kini jauh lebih rendah dibandingkan pemilu 2019. Sebelumnya, hitungan KPU (Hasim Asiari) 71 dari 14 menjadi 18, dari Bavaslu. Tambahan 13. Kata Budi, total ada 84 orang. meninggal sejauh ini.

Meskipun pada pemilu tahun 2019 jumlah petugas yang terbunuh hampir berkurang sebesar 80 persen, namun kematian satu orang terlalu banyak, kata Budi.

Sementara itu, Anggota Bawaslo Naiki Malunda mengatakan, hingga kini ada 1.372 orang yang menjalani rawat jalan.

Berdasarkan laporan Badan Pengawas Pemilu (BAVASLO), 1.077 orang masih dirawat di rumah sakit, 147 orang meninggal karena kecelakaan, dan 71 orang diketahui meninggal dunia. Dengan demikian total kematian yang dilaporkan Buddy Gunadi sebanyak 84 orang.

Korban luka dan meninggal mendapat ganti rugi dari Bawaslu. Hal itu berdasarkan Keputusan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2023.

Kriteria santunan adalah : Meninggal dalam menjalankan tugas, Meninggal karena tugas, Meninggal bukan karena bunuh diri. Ketentuan ini mengakibatkan cacat tetap total. Cacat sebagian, yaitu pada anatomi fungsional. Masalah mental, kecacatan akibat anarki.

Pemberian santunan luka berat dan sedang, meninggal dunia Rp36 juta, santunan pemakaman Rp10 juta, cacat tetap (cacat) Rp16,5 juta, luka berat Rp16,5 juta, luka sedang Rp8.250.000,- dan saat ini sedang dilakukan pendataan, kata Harvin. menyimpulkan.