Categories
Kesehatan

Peringatan Hari Kanker Anak Internasional, YOAI Ajak Pasien Kanker dan Keluarga Happy-Happy

bachkim24h.com, Jakarta – Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) baru-baru ini mengadakan kegiatan bersama pasien kanker anak dan keluarganya dalam rangka memperingati Hari Kanker Anak Internasional 2024. Event yang berlangsung pada tanggal 24 Februari hingga 25 Februari 2024 ini mengusung tema ‘Family Fun Time’.

Seluruh kegiatan yang dilakukan sejalan dengan agenda global Hari Internasional Melawan Kanker Anak, yang bertujuan untuk mengangkat tantangan pengobatan kanker anak di berbagai negara.

Sebelumnya, Childhood Cancer International (CCI) dan International Society of Pediatric Oncology meluncurkan “kampanye global tiga tahun”. Kampanye pertama dimulai pada tahun 2024 dengan tema “Tantangan Terungkap”. Setiap negara diharapkan dapat mencerminkan tantangan yang dihadapinya dalam berbagai aspek kanker anak.

Pada tahun 2025, fokus kampanye beralih ke “aksi yang menginspirasi” seiring dengan diambilnya langkah-langkah nyata untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Sedangkan pada tahun 2026, tema “Demonstration of Impact” menilai dampak dari tindakan yang dilakukan. Oleh karena itu, kampanye ini dirancang agar berkelanjutan.

“Sebagai anggota CCI sejak tahun 1999, YOAI berkomitmen untuk melakukan kampanye global selama tiga tahun yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia. Karena setiap negara memiliki tantangan berbeda dalam pengobatan kanker anak,” kata Presiden YOAI Rahmi Adi Putra Tahir.

YOAI mengadakan berbagai kegiatan untuk memeriahkan HKAI, antara lain “Write Out Loud!”. Peserta yang terdiri dari pasien, penyintas, orang tua, relawan, pendamping, dan petugas kesehatan menuliskan tantangan yang mereka hadapi dan menghiasinya.

 

Karya ini akan dilampirkan pada papan media yang dijalankan oleh juru kampanye Funwalk pada hari Minggu 25 Februari 2024.

“Tujuan utama dari kampanye ini tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker pada anak dan remaja, tetapi juga untuk mengidentifikasi tantangan dan kesenjangan dalam pengobatan kanker pada anak,” kata Rahmi Adi Putra Tahir.

Tantangan dalam pengobatan kanker anak di Indonesia antara lain tingginya angka kesembuhan di negara maju, kurangnya pemahaman tentang kanker, rendahnya tingkat terapi, dropout pasien, dan kurangnya dukungan sistemik. Selain itu, kekurangan dokter spesialis kanker anak di Indonesia menjadi kendala dalam menangani jumlah kasus yang terus meningkat. YOAI mendorong semua pihak untuk berpartisipasi dalam inisiatif global untuk mengatasi tantangan ini.

Categories
Kesehatan

Kanker Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia, Kapan Idealnya Skrining sebagai Langkah Pencegahan?

bachkim24h.com, Jakarta – Masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia, kanker menduduki peringkat kedua setelah penyakit kardiovaskular sebagai penyebab kematian utama. Berdasarkan Survei Beban Kanker Global (Globocan), terdapat 396.914 kasus kanker di Indonesia pada tahun 2020, dengan total kematian sebanyak 234.511 orang.

Kanker payudara merupakan jenis kanker tertinggi di Indonesia yakni sebesar 16,6 persen dari 396.914 kasus. Disusul kanker serviks, kanker paru-paru, kanker usus besar, dan kanker hati.

Koordinator Humas Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pratiwi Astar mengungkapkan keprihatinannya terhadap perubahan usia pasien kanker. Jika selama ini didominasi pasien berusia di atas 55 tahun, maka yang terjadi saat ini lebih banyak dirasakan oleh masyarakat berusia di bawah 50 tahun.

Faktanya, pada bulan September 2023, kasus kanker baru di antara orang-orang di bawah usia 50 tahun akan mencapai 1,82 juta di seluruh dunia, meningkat sebesar 79 persen, menurut temuan terbaru yang diterbitkan dalam jurnal akses terbuka. tiga dekade.

“Diagnosis kanker bukanlah akhir dari segalanya. Pasien kanker masih memiliki peluang untuk sembuh, apalagi jika kanker terdeteksi pada stadium dini. Oleh karena itu, deteksi dini kanker melalui skrining sangatlah penting,” kata Prathivi. diskusi untuk menyebutkan dunia. Cancer Day 2024 bersama MSD dan YKI pada Kamis 1 Februari 2024.

Pada usia berapa seseorang harus diskrining untuk kanker dalam kondisi seperti ini? Di sisi lain, kanker pada anak seperti retinoblastoma yang terjadi pada mata dan leukemia sangat tinggi di Indonesia.

“Penyembuhan di Indonesia bagus banget. Yayasan Kanker Indonesia juga punya dokter spesialis anak yang spesialis onkologi kanker anak,” kata Prativi kepada Health bachkim24h.com.

Karena itulah Prativi mengatakan penting bagi para ibu untuk mulai mengenalkan anak pada makanan dan gaya hidup sehat sejak dini. Ia menjelaskan, apa yang dikonsumsi saat ini baru akan berdampak pada 15 hingga 20 tahun mendatang.

Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi para ibu tentang cara menyiapkan makanan yang lebih sehat agar anak dan anggota keluarga lainnya tidak terpapar makanan olahan seperti nugget dan sosis.

“Sebenarnya kalau dibilang mahal, makanan olahan lebih mahal dibandingkan makanan sehat,” ujarnya.

“Dan kita harus ingat bahwa banyak makanan tidak sehat yang dapat merusak usus kita. Salah satunya adalah kanker usus besar yang juga sangat tinggi di Indonesia,” imbuhnya.

Peningkatan tersebut terlihat pada data Globocan tahun 2020, menurut Prativ, kanker usus besar atau kanker usus besar merupakan kanker kelima yang paling umum terjadi pada pria, namun kini menduduki peringkat kedua.

Sedangkan untuk wanita yang punya masalah usus besar, yang banyak juga terkait dengan pola makan, mungkin dulunya tidak masuk 10 besar, tapi sekarang nomor lima, ”ujarnya.

Selain pola makan, Prativi juga menyebutkan dampak merokok: “Kami melihat rokok adalah salah satu pembunuh terbesar. Tidak hanya kanker paru-paru, juga bisa menyebabkan kanker payudara dan jenis kanker lainnya.

“Jadi kapan mulai hidup sehat? Sedini mungkin. Kami mendorong para ibu untuk mulai menyiapkan makanan yang lebih baik, alami dan sebisa mungkin menghindari makanan olahan,” imbuhnya.

Prativi tidak hanya mengingatkan kita betapa pentingnya berolahraga cukup agar berat badan kita tetap stabil. Menurutnya, olahraga sebaiknya dilakukan di pagi hari, karena vitamin D3 juga didapat dari sinar matahari.