Categories
Kesehatan

Jerawat di Bawah Mata Pria, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

bachkim24h.com, Jakarta Lingkaran hitam di bawah mata pria merupakan salah satu masalah kulit yang patut Anda ketahui. Karena terkadang penampilan Anda tidak terduga. Namun, begitu muncul, seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman. Seringkali hal ini menarik perhatian orang dan akhirnya melemahkan rasa percaya diri mereka.

Belum lagi apakah jerawat di bawah mata itu bengkak atau meradang. Pasalnya, jika hal ini terjadi juga bisa menimbulkan rasa sakit. Padahal, jika kondisinya sangat nyeri, pembengkakan jerawat di bawah mata pada pria bisa menimbulkan akibat kesehatan yang lebih serius.

Oleh karena itu, untuk memberikan pengobatan yang tepat, mulailah dengan mencari tahu di bawah ini beberapa penyebab jerawat di bawah mata pria dan cara yang tepat untuk mengatasinya! Blefaritis

Lingkaran hitam di bawah mata pada pria bisa disebabkan oleh berbagai kondisi. Kondisi yang sering disalahartikan sebagai jerawat mata adalah blepharitis. Blepharitis adalah peradangan pada mata yang tidak berhubungan dengan jerawat. Kondisi ini dapat mempengaruhi area pertumbuhan bulu mata dan terjadi pada kedua mata, pembengkakan lebih terlihat pada satu mata dibandingkan mata lainnya.

Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan tidak menular. Blepharitis bisa disebabkan oleh banyak hal, namun biasanya terjadi akibat penyumbatan kelenjar sebaceous di dekat akar alis. Blepharitis dapat terjadi pada bagian luar atau dalam mata dan penyebabnya dapat berbeda-beda tergantung bagian mata mana yang terkena.

Blefaritis anterior adalah peradangan pada kelopak mata bagian luar dan biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus. Sedangkan blefaritis posterior merupakan peradangan pada mata bagian dalam yang disebabkan oleh tidak berfungsinya kelenjar meibom yang mengeluarkan zat lemak.

Gejala blepharitis bisa bermacam-macam, namun beberapa gejala umum yang dialami penderita blepharitis antara lain alis gatal, mata terasa berair atau kering, mata gatal dan panas, kulit sekitar mata mengelupas, serta bulu mata berkerak atau berminyak.

Blepharitis dapat didiagnosis oleh dokter melalui tanya jawab tentang gejala yang muncul, riwayat kesehatan, dan pemeriksaan fisik lengkap pada mata. Blepharitis dapat ditangani dengan pengobatan konvensional, seperti kompres hangat, pijat mata, menjaga kebersihan mata, atau menggunakan metode pengobatan medis, seperti antibiotik atau oral. Kalazion

Selain itu, jerawat di bawah mata pada pria juga bisa disebabkan oleh kalazion. Kalazion adalah pembengkakan atau benjolan yang terutama ditemukan pada kelopak mata bagian atas. Lesi ini juga dikenal sebagai kista kelopak mata atau kista meibom, dan pembentukannya dimulai dengan akumulasi kelenjar sebaceous (meibomian) secara perlahan, yang menyebabkan penyumbatan.

Kalazion biasanya muncul pada orang dewasa antara usia 30 dan 50 tahun, meski bisa terjadi pada semua kelompok umur, meski jarang menyerang anak-anak. Gejala umum kalazion antara lain munculnya benjolan kecil di kelopak mata atas, mata berair, bengkak di sekitar mata, iritasi mata ringan (mata merah), rasa tidak nyaman pada mata akibat suara kain tumpul. penglihatan.bila ada kalazion besar.

Penyebab utama kalazion adalah peradangan pada kelenjar meibom di kelopak mata, yang menyebabkan sebum yang dihasilkan kelenjar meibom menebal dan menyumbat jaringan kelenjar meibom. Faktor risiko kalazion termasuk kondisi seperti konjungtivitis virus, infeksi yang menutupi bagian dalam mata dan kelopak mata, serta kondisi peradangan seperti dermatitis seboroik, jerawat, rosacea, dan peradangan periodontal.

Kalazion dapat diobati secara mandiri dengan membersihkan area mata 1-2 kali sehari dan mengompres area mata yang bengkak dengan air hangat. Namun, dalam beberapa kasus, perawatan medis mungkin diperlukan, terutama jika kalazion tidak kunjung membaik setelah beberapa hari atau minggu. Jika Anda mengkhawatirkan gejala tertentu, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang tepat. Herdeolus

Lingkaran hitam di bawah mata pada pria juga bisa disebabkan oleh herdeolum. Apa itu? Hordeolum, atau lebih dikenal dengan bintit, adalah suatu kondisi di mana timbul ruam yang menyakitkan, mirip jerawat atau bisul, di tepi mata. Bintitan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama bakteri Staphylococcus.

Lesi ini biasanya muncul di mata bagian luar, namun terkadang bisa juga muncul di mata bagian dalam. Meskipun bintit dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, namun biasanya tidak menyebabkan gangguan penglihatan. Penyebab utama bintit adalah infeksi bakteri Staphylococcus, yang dapat menyumbat kelenjar sebaceous pada mata dan menyebabkan peradangan.

Selain itu, faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena bintitan antara lain menyentuh mata dengan tangan kotor, menggunakan riasan kadaluwarsa, dan kondisi peradangan seperti dermatitis seboroik, jerawat, rosacea, dan peradangan kronis pada alis.

Bintitan biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu, namun proses penyembuhannya dapat dipercepat dengan sejumlah pengobatan rumahan yang sederhana. Beberapa metode sederhana yang dapat membantu mengatasi bintitan antara lain kompres hangat, penggunaan antibiotik jika bintitan tidak kunjung sembuh, dan pada beberapa kasus, pembedahan kecil mungkin diperlukan. Eksim

Selain itu, jerawat di bawah mata pada pria juga bisa disebabkan oleh penyakit eksim. Eksim, juga dikenal sebagai dermatitis atopik, adalah penyakit peradangan kulit yang menyebabkan ruam merah dan gatal. Gejala eksim bisa berbeda-beda pada setiap orang, namun biasanya berupa kulit gatal, kering, pecah-pecah, dan ruam merah.

Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak dan mungkin kambuh saat dewasa. Eksim atopik dapat menyerang beberapa bagian tubuh, antara lain tangan, kaki, pergelangan kaki, tangan, leher, dada, alis, siku dan lutut, wajah, dan kulit.

Penyebab pasti penyakit eksim belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan besar disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena eksim antara lain riwayat keluarga eksim, alergi, atau asma. Eksim bukanlah penyakit menular.

Perawatan untuk eksim mungkin termasuk pengobatan rumahan sederhana atau pengobatan. Perawatan sederhana di rumah mungkin termasuk mengoleskan salep kortikosteroid, kompres panas, dan menjaga kelembapan kulit. Perawatan medis mungkin termasuk resep obat tertentu, fototerapi, atau terapi imunomodulator. Alergi

Penyebab lain munculnya jerawat di bawah mata pada pria adalah penyakit. Alergi bisa menjadi penyebab munculnya jerawat di bawah mata pada pria karena reaksinya dapat menyebabkan iritasi pada kulit sekitar mata. Alergi dapat menyebabkan rasa gatal dan iritasi pada mata yang dapat menimbulkan jerawat di bawah mata pada pria.

Selain itu, alergi juga dapat menyebabkan peradangan pada kulit yang dapat mempengaruhi kondisi kulit di sekitar mata dan menimbulkan jerawat. Alergi sendiri merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat tertentu yang seharusnya tidak berbahaya. Perilaku tersebut dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti pilek, ruam yang gatal, atau bahkan kesulitan bernapas.

Hal-hal yang dapat menyebabkan seseorang alergi terhadap suatu hal tertentu disebut dengan alergen. Beberapa contoh alergen antara lain debu, bulu hewan peliharaan, kacang-kacangan, gigitan serangga, obat-obatan, bahan lateks, dan keringat. Gejala alergi pada setiap orang juga bisa berbeda-beda, mulai dari yang ringan hingga berat, seperti bersin, pilek, mata merah dan gatal atau gatal-gatal.

Pengobatan alergi yang utama adalah menghindari alergen. Untuk meredakan gejala, dokter mungkin meresepkan obat antiinflamasi seperti antihistamin dan kortikosteroid. Jika reaksi alerginya digambarkan parah, pasien perlu mendapat suntikan epinefrin dari dokter. Hindari memencet jerawat

Hindari memencet jerawat di bawah mata pria, karena memencet jerawat di area sensitif seperti di bawah mata dapat menyebabkan infeksi dan peradangan lebih lanjut. Hal ini dapat memperburuk kondisi jerawat dan meningkatkan risiko timbulnya jaringan parut permanen.

Selain itu, jerawat dapat menyebabkan infeksi menyebar ke area sekitar, yang dapat menyebabkan munculnya jerawat di seluruh mata. Selain itu, memencet jerawat terlalu keras juga dapat menyebabkan kerusakan pada kulit di sekitar mata, termasuk berisiko menimbulkan bekas jerawat permanen atau bekas luka yang sulit dihilangkan.

Daripada memencet jerawat di bawah mata pria, berikan dia kompres hangat. Rendam kain dalam air hangat dan tekan jerawat selama 10 hingga 15 menit, beberapa kali sehari. Cara ini dapat meredakan rasa sakit akibat jerawat dan membuka pori-pori sehingga jerawat mudah kering atau keluar dengan sendirinya.

Jika seorang pria pernah memiliki jerawat di bawah matanya, jagalah kebersihan area jerawat tersebut. Pastikan Anda tidak menyentuh area tersebut, terutama jika Anda belum mencuci tangan. Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun sebelum menyentuh wajah. Hindari menyentuh wajah dengan tangan kotor untuk mengurangi risiko penyebaran kotoran dan bakteri ke kulit. Perawatan kulit

Perawatan kulit yang tepat dapat membantu mengurangi jerawat di bawah mata pada pria. Gunakan riasan mata dan produk perawatan kulit berlabel nonkomedogenik untuk menghindari timbulnya jerawat. Selain itu, menjaga kebersihan wajah dan rutin mengoleskan tabir surya juga dapat membantu mengurangi risiko timbulnya jerawat.

Untuk pembersihan wajah, pilihlah pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit Anda. Hindari penggunaan produk yang dapat menyumbat pori-pori. Cuci wajah Anda dua kali sehari dengan kain atau handuk lembut. Gunakan produk pembersih yang sesuai dengan jenis kulit Anda, terutama kulit berminyak.

Hindari menggosok wajah terlalu kuat dengan handuk agar tidak menimbulkan masalah kulit lainnya. Manfaatkan eksfoliasi, karena eksfoliasi merupakan salah satu cara menghilangkan milia dengan cara mengangkat sel kulit mati. Cara ini dapat membantu menjaga kulit Anda bebas dari bahan iritan penyebab milia.

Sedangkan untuk perawatan kulit, gunakan obat jerawat yang mengandung bahan seperti benzoil peroksida, asam salisilat, atau retinol. Gunakan toner, pelembap, dan tabir surya (terutama di pagi hari) sesuai kebutuhan kulit.

Anda juga bisa menggunakan produk perawatan kulit alami. Mentimun, madu, cuka sari apel, dan tomat merupakan beberapa obat alami yang bisa digunakan untuk menghilangkan jerawat secara alami. Gunakan masker mentimun, madu atau cuka apel pada wajah sesuai petunjuk penggunaan. Lakukan perawatan dengan bahan alami secara konsisten untuk mendapatkan hasil yang signifikan. Bicaralah dengan dokter

Jika jerawat di bawah mata tidak kunjung hilang setelah lebih dari seminggu atau jika jerawat disertai gejala tertentu, seperti peradangan parah, segera konsultasikan ke dokter kulit. Seorang dokter dapat meresepkan perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit Anda.

Selain itu, dokter dapat mendiagnosis jenis jerawat yang Anda alami dan menentukan penyebabnya. Hal ini penting untuk menemukan pengobatan yang tepat dan efektif. Selanjutnya, dokter mungkin akan meresepkan obat atau produk perawatan kulit yang sesuai dengan kondisi kulit Anda. Mereka bisa memberikan rekomendasi khusus untuk mengobati jerawat di bawah mata pada pria.

Dokter juga dapat membantu mencegah komplikasi yang mungkin timbul akibat jerawat di bawah mata, seperti infeksi atau jaringan parut. Mereka dapat memberi nasihat tentang pengobatan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Selain itu, dokter juga dapat memantau perkembangan kondisi kulit Anda dan mengubah pengobatan bila diperlukan. Mereka juga dapat memberikan saran mengenai perubahan gaya hidup atau teknik yang dapat membantu mengurangi jerawat. Bahkan, dokter bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai perawatan kulit yang tepat, termasuk perawatan sehari-hari yang sesuai dengan jenis kulit Anda.