Categories
Bisnis

Rupiah Melemah Hari Ini 1 April: Didorong Inflasi hingga Gugatan Hasil Pilpres 2024

bachkim24h.com, Jakarta Indeks dolar Amerika Serikat (USD) kembali menguat pada awal April 2024.

Dolar AS menguat karena indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,3% pada bulan Februari, menurut Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan.

Sebuah laporan dari Departemen Keuangan AS juga menunjukkan bahwa belanja konsumen negara tersebut meningkat pada bulan lalu dan merupakan peningkatan terbesar dalam setahun, yang menggarisbawahi ketahanan perekonomian.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa data inflasi AS terbaru “sejalan dengan apa yang ingin kami lihat”.

Alat CME FedWatch menunjukkan bahwa “pasar kini memperdagangkan peluang 68,5% bahwa Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan Juni, naik dari 57% pada akhir minggu lalu.” “Pedagang juga memperkirakan penurunan sebesar 75 basis poin tahun ini,” katanya. Ibrahim Asuibi, Direktur PT pada Senin (04/1/2024) Mengutip Laba Forexindo Futures. Rupee melemah pasca angka inflasi Maret 2024.

Rupiah kembali ditutup melemah 38 poin pada perdagangan sore Senin (4/1), meski sebelumnya sempat melemah 65 poin ke Rp. 15.895 dari level penutupan sebelumnya Rs15.858.

Sementara pada perdagangan besok, rupiah diperkirakan masih fluktuatif namun terdepresiasi di kisaran Rp. 15.880 – Rp 15.940, kata Ibrahim.

Rupee melemah pada Senin (1/4/2024) menjadi 0,52% m/m (mai/mtm) setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Maret 2024.

Tingkat inflasi kali ini relatif lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan tahun lalu.

“Kenaikan bahan pangan, beras, gula, daging ayam, telur ayam, dan bawang putih pada Ramadhan kali ini menjadi penyebab inflasi tersebut,” kata Ibrahim.

Inflasi tahunan mencapai 3,05% dan inflasi tahun kalender sebesar 0,93%.

Laju inflasi sebesar 1,42% dan porsinya sebesar 0,41%, inflasi yang paling besar pada kelompok ini adalah bahan baku, telur 0,09%, daging ayam 0,09%, beras 0,09%, cabai merah 0,02%, gar. .

Selain inflasi, masuknya modal asing dalam dua pekan terakhir juga bertepatan dengan kasus Mahkamah Konstitusi (MK) yang disebut-sebut menjadi biang pelemahan rupee pekan ini.

Rabu pekan lalu, dua pasangan calon (Paslon) Enis Rasid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranovo-Mahfoud MD membacakan tuntutan mereka terkait sengketa Pilpres.

Kedua pasangan calon tersebut menyerukan pemilihan ulang dan diskualifikasi pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Kemudian, keesokan harinya, Komisi Umum Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bavaslu), dan TKN Prabowo-Gibran menanggapi tuntutan paslon satu dan tiga.

“Melanjutkan kasus ini hingga pemeriksaan diterima dapat menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan karena dapat menimbulkan kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian situasi politik Indonesia,” kata Ibrahim.

Categories
Bisnis

Bursa Asia Menguat Susul Lonjakan Wall Street

bachkim24h.com, Jakarta Pasar Asia-Pasifik menguat setelah saham-saham Wall Street melonjak dipicu data inflasi Amerika Serikat (AS) yang sebagian besar sesuai ekspektasi. Pada bulan Februari, indeks harga konsumen AS naik 0,4% secara bulanan dan 3,2% secara tahunan.

Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan sebesar 0,4 persen pada bulan ini dan kenaikan sebesar 3,1 persen dari tahun lalu.

Menurut CNBC (13 Maret 2024), inflasi inti, yang tidak termasuk makanan dan energi dari angka utama, naik 0,4% di bulan Februari, dibandingkan perkiraan kenaikan 0,3%.

Di Australia, S&P/ASX 200 membuka hari dengan kenaikan 0,24 persen, melanjutkan kenaikan pada hari Selasa.

Nikkei 225 Jepang naik 0,73% di awal perdagangan, sedangkan Topix berbasis luas naik 0,79%.

Kospi Korea Selatan naik 0,48 persen setelah tingkat pengangguran di bulan Februari sebesar 2,6 persen, dibandingkan dengan 3 persen di bulan Januari. Saham perusahaan kecil Kosdaq naik 0,1% dan mengikuti kenaikan hari keempat.

Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong berada di 17,067, menunjukkan pembukaan yang lemah setelah HSI naik lebih dari 3 persen menjadi 17,093.5.

Sementara di AS, ketiga indeks utama menguat pasca rilis inflasi AS, dengan S&P 500 menguat 1,12% hingga mencapai rekor tertinggi baru di 5.175,27.

Nasdaq Composite juga naik 1,54% karena investor berinvestasi kembali di perusahaan teknologi, dengan saham Nvidia naik 7% dan saham Oracle naik 11%. Rata-rata indeks Dow Jones naik 0,61 persen.