Categories
Kesehatan

‘Tumor Gelembung’ Juga Bisa Diwariskan, Seberapa Besar Peluang Orang Menderitanya?

bachkim24h.com, JAKARTA — Charmaine Sahadeo (42), seorang ibu asal Trinidad, Amerika Selatan, menderita penyakit langka Neurofibromatosis NF-1. Akibatnya, “tumor gelembung” tumbuh di kulit kepala, mulut, seluruh wajah, lengan, kaki, bokong, payudara, dan area genitalnya.

Sahadéo telah menderita penyakit ini sejak lahir. Kondisinya “memburuk” setelah melahirkan anak keduanya sekitar 20 tahun lalu.

Setelah itu, tubuh Sahadéo mulai dipenuhi “ribuan gumpalan”. Tumor Sahadeo hampir menutupi hidungnya, sehingga hampir mustahil untuk bernapas.

Tumor yang tumbuh di mulut Sahadev, yang disebutnya Frank, membuatnya sulit makan dan berbicara. Benjolan besar di kakinya menghalangi dia untuk berjalan lebih dari beberapa langkah dalam satu waktu. Ia juga perlu mengatur massa bokongnya agar bisa duduk dan buang air kecil.

“Semua benjolan menjadi sangat besar. Aku takut aku akan mati jika aku tidak bisa bernapas dengan benar. Aku bahkan tidak bisa menelepon seseorang tepat waktu untuk memberi tahu mereka,” kata Sahadeo dalam salah satu episode “TLC Take My Tumor.” “, dilansir Daily Mail, Jumat (19/4/2024).

Neurofibromatosis NF-1 mempengaruhi setiap aspek kehidupan Sahadev. Ibu dua anak ini tidak pernah bisa belajar mengemudi, tidak bisa berpakaian pantas, dan tidak bisa keluar ke tempat umum tanpa diejek.

Tumor itu juga mengganggu matanya. Tumor tersebut menyebabkan penglihatan ganda dan penglihatan kabur, sehingga ia tidak bisa bermain dengan cucunya.

Untuk meminta bantuan, Sadewa menemui Dr. Ryan Osborne, ahli onkologi bedah kepala dan leher yang berbasis di Los Angeles, AS dan direktur Osborne Head and Neck Institute. Dr Osborne menggambarkan kasus Sahadev sebagai kasus yang “ekstrim” dan “tidak biasa”.

Mengingat tingkat keparahan neurofibromatosis Sahadio, Dr. Osborne mengatakan dia harus “melewati batas ke wilayah berbahaya”, namun intervensi diperlukan. Menghapus ribuan tumor adalah proses yang kompleks dan panjang yang memerlukan beberapa operasi selama dua bulan.

Dr Osborne menjelaskan kepada Sadewav bahwa untuk setiap tumor yang diangkat, dia juga harus mengangkat sepotong kulit. Menghilangkan terlalu banyak kulit meningkatkan risiko infeksi, jadi prosedur ini harus dilakukan dalam beberapa sesi.