Categories
Bisnis

Kesepakatan Restrukturisasi Wijaya Karya Sentuh 100%, Nilai Outstanding Rp 20,79 Triliun

bachkim24h.com, Jakarta – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah menyepakati Master Regulatory Agreements (MRA) dengan empat lembaga keuangan untuk periode Februari 2024, menyusul perjanjian MRA yang dibuat dengan organisasi-organisasi tersebut dengan 11 biaya pada Januari 2024.

Perjanjian tersebut juga menandai selesainya langkah MRA dengan jumlah sisa utang sebesar Rp 20,79 triliun atau setara dengan 100% total utang yang direstrukturisasi.

Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito (BW) mengatakan keberhasilan perjanjian ini menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan lembaga keuangan terhadap WIKA.

“Para pelaku usaha percaya akan nilai dan manfaat yang dapat diberikan WIKA. Oleh karena itu, perjanjian MRA akan memberikan dampak yang lebih baik dalam mewujudkan reformasi Perseroan,” kata Agung BW dalam keterangan resmi, Rabu (3 Juni 2019). ). 2024).

Sebagai imbalan atas kepercayaan seluruh pemangku kepentingan, kata Agung, pihaknya juga terus menjaga komitmen menjaga pembayaran kupon obligasi dan sukuk tepat waktu. Pada tanggal 3 Maret 2024, Perseroan mencatat pembayaran bunga obligasi dan sukuk mudharabah PUB I Tahap II Tahun 2021 sebesar Rp69,6 miliar.

“Hal ini menunjukkan konsistensi WIKA dalam memenuhi komitmennya kepada pemegang obligasi dan sukuk,” kata Agung BW.

Agung BW menambahkan, ke depan, langkah restrukturisasi akan berjalan seiring dengan penyelesaian proyek-proyek Perseroan. Dukungan pemangku kepentingan berperan penting dalam memastikan berbagai program tersebut dapat berjalan dengan baik.

Sebelumnya diberitakan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mendapat kepercayaan dari Perusahaan PUPR untuk membangun Jalan Tol IKN Seksi 3B-2, Kariangau-Sp Apa EZ. Tempadung.

Dalam proyek ini, Wijaya Karya menjalin usaha patungan (KSO) dengan Waskita, Jakon dan PT PP dengan nilai saham proyek WIKA sebesar Rp 1,2 triliun. Proyek ini diperkirakan akan berlangsung hingga Juni 2025.

Proyek Jalan Tol IKN Seksi 3B-2 Kariangau-Sp. Tempadung terletak di jalan utama seksi 3B sepanjang 7,3 km yang akan menjadi jalan penghubung antara jalan utama tol IKN Seksi 3B dengan Jalan Kariangau.

Paket Jalan Tol ini bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan konektivitas di wilayah Kalimantan Timur khususnya dari dan ke Ibu Kota Negara Kepulauan. Jalan tol tersebut juga akan memiliki dua jembatan penting bagi satwa liar di kawasan tersebut.

Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito (BW) menerbitkan Proyek Jalan Tol IKN Seksi 3B-2 Kawasan Ekonomi Kariangau-Sp. Tempadung menambah panjang portofolio karya WIKA di IKN.

Agung mengatakan dalam keterangan resmi, Sabtu (2 Oktober 2024), “Keberhasilan ini turut mendorong WIKA untuk berusaha mengembangkan proyek di IKN secara bersamaan agar dapat selesai tepat waktu dengan kualitas yang baik”. ).

Agung menambahkan, perolehan kontrak baru Proyek Jalan Tol IKN Seksi 3B-2 Kariangau EZ-Sp. Tempadung juga menyampaikan kepercayaan dan dukungan yang terus diberikan pemangku kepentingan.

Begitu pula dengan dukungan bank garansi cap yang tertuang dalam Master Restructuring Agreement (MRA) antara WIKA dan lembaga keuangan membuka lapangan yang lebih luas bagi Perseroan untuk mengejar akuisisi kontrak-kontrak baru di tahun 2024,” kata Agung.

Dukungan ini menjadi batu loncatan yang baik bagi WIKA untuk terus maju sekaligus menyelesaikan tugas yang diberikan sehingga masyarakat juga dapat merasakan manfaat yang lebih banyak.

Sebelumnya diberitakan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan 11 lembaga keuangan menyepakati Master Restructuring Agreement (MRA) senilai Rp 20,58 triliun atau setara dengan 87,1% utang restrukturisasi per 23 Januari 2024. .

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko Wijaya Karya Adityo Kusumo dan CEO HC WIKA Hadjar Seti Aji bersama para pimpinan lembaga keuangan serta disaksikan langsung oleh Wakil Menteri BUMN Kementerian Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Wijaya Karya Agung Budi Waskito di Jakarta, Senin. , 23 Januari 2024.

Agung Budi Waskito (BW) meyakini tercapainya kesepakatan ini merupakan langkah lanjutan dalam proses restrukturisasi keuangan dan mempercepat laju restrukturisasi Perseroan.

“Kesepakatan ini menunjukkan bahwa upaya pemulihan WIKA mendapat dukungan penuh dari Pemerintah BUMN dan lembaga keuangan yang bekerja sama dengan WIKA hingga saat ini. Mereka yakin WIKA mempunyai kemampuan untuk pulih dan bersedia berpartisipasi dalam komite ini.” kata Agung BW seperti dikutip dari keterangannya, Kamis (24/1/2024).

Dengan keberhasilan MRA tersebut, WIKA kini dapat fokus melanjutkan langkah-langkah kesehatan lainnya untuk menciptakan landasan yang kuat dan menjalankan bisnis yang berkelanjutan.

Dikatakannya, Perseroan juga bermaksud untuk mendorong aktivitas serta penyelesaian proyek-proyek strategis yang ditugaskan kepada perseroan dengan baik.

“Dengan begitu, apa yang kita capai bersama pada hari ini dapat membawa kita semua menuju hasil yang lebih baik, sekaligus memberikan manfaat bagi WIKA, pemegang saham, organisasi,” kata Agung BW.keuangan serta Negara dan Tanah Air.

Selain restrukturisasi keuangan, proses restrukturisasi yang dilakukan WIKA juga menunjukkan kemajuan yang menggembirakan.

Pendekatan penguatan sistem permodalan telah mendapat dukungan dari Pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 76 Tahun 2023 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2024 dan persetujuan Penambahan Modal dengan pemberian Hak Beli Prioritas sebelum (HMETD) RUPSLB pada bulan Mei Tanggal berapa 12 Desember 2024?

Perseroan juga telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki order booknya, saat ini 93% proyek WIKA menggunakan proses pembayaran progres bulanan sehingga proyek-proyek perseroan dapat beroperasi secara mandiri, perubahan yang besar dibandingkan tahun 2016 ketika proyek-proyek tersebut dilaksanakan. dengan peralatan ini mencakup 40% dari total portofolio WIKA.

Kapasitas dan manajemen risiko pemerintah dengan 3 program yang telah dilaksanakan Perseroan pada tahun 2023 adalah pemutakhiran seluruh sistem ERP di proyek WIKA dengan proses KSO (kerja sama operasional) dan bukan KSO, penerapan fasilitas empat sisi, dan Activate Digital Control Tower (DCT). ) adalah alat yang memantau kinerja perusahaan secara real time dengan mengintegrasikan alat pengumpulan data untuk memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat dan akurat.

Cara percepatan penagihan piutang bermasalah ini juga membuahkan hasil dengan dibentuknya Departemen Manajemen Aset yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi dan terjadi penurunan jumlah piutang bermasalah sebesar 21% per September 2023 dibandingkan Desember 2022.

Agung BW mengatakan pelaksanaan berbagai program tersebut menunjukkan bahwa sistem kesehatan yang merupakan bagian dari transformasi yang sedang berjalan berada pada jalur yang tepat dan kami yakin WIKA dapat kembali meraih kejayaan sekaligus meraih kesuksesan.

Agung BW mengatakan: “Untuk itu, kami mengapresiasi dukungan yang ditunjukkan oleh para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pemilik proyek, pemegang saham, lembaga keuangan, perlindungan dan komunitas dan siap untuk melangkah maju di masa depan.

Categories
Bisnis

Waskita Karya Kebut 7 Proyek IKN pada Semester I 2024

bachkim24h.com, Jakarta – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berencana menyelesaikan tujuh proyek di Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN) pada semester I 2024.

Ketujuh proyek IKN tersebut adalah Jalan Lingkar Logistik Sepaku Seksi 4, Jalan Tol IKN Seksi 5A, Gedung Sekretariat Presiden dan Pendukung, Kementerian Koordinator 3, Kementerian Koordinator 4, IPAL 123 dan Saluran Utilitas Terpadu (MUT) – 01.

Kepala Eksekutif Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengatakan komitmen tersebut sejalan dengan rencana pemerintah yang akan memulai peralihan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN pada Juli 2024.

“Waskita Kariya sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Melalui pembangunan proyek IKN, Wasquita Kariya juga mendukung pemerintah dalam menarik tambahan investasi di IKN. Penyelesaian sarana dan prasarana IKN,” kata Hanugroho dalam keterangan resmi, Jumat (19/1/2024).

Ia menambahkan, total Wasquita Karya menggarap 12 proyek senilai Rp 13,6 triliun di IKN. Kedua belas proyek tersebut antara lain Jalan Tol Lingkar Sepaku Seksi 4 senilai Rp139 miliar, Tol IKN Seksi 5A senilai Rp1,12 triliun, Gedung Sekretariat Negara senilai Rp1,35 triliun, Gedung Kementerian Koordinator senilai Rp3,403 miliar.

Kemudian Gedung Kemenco 4 senilai Rp 735 miliar, IPAL 1,2,3 KIPP IKN Rp 447 miliar, Jalan Feeder Distrik IKN 644 miliar Rp, Apartemen ASN 3 senilai Rp 1,13 triliun, Jalan Nasional IKN Seksi 6C – 539 miliar rupiah dan MUT-01 senilai Rp158 miliar, tol IKN ruas 3B-2 senilai Rp533 miliar dan Jalan Akses Bandara VVIP IKN.

Komitmen Waskita Kariya untuk mempercepat pembangunan proyek ini juga sejalan dengan harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar ibu kota nusantara bisa menjadi tuan rumah upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024, kata Hanugroho. .

Hanugroho menambahkan, sektor infrastruktur masih memiliki potensi untuk tumbuh seiring dengan kuatnya kebutuhan infrastruktur di Indonesia serta mendukung pembangunan dan pertumbuhan perekonomian nasional. Ke depan, Wasquita Karya siap terus mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Hingga Januari 2024, Wasquita Kariya mencatat perkembangan proyek yang dilaksanakan di IKN dibandingkan September 2023. Pemadatan ruas Sepaku dengan rincian jalan akses sebesar 95,23 persen, tol IKN seksi 5A sebesar 76,20 persen.

Selain itu, Gedung Sekretariat Negara 55,04 persen, MUT-01 56,12 persen, Rumah Kemenko 3 50,98 persen, Rumah Kemenko 4 50,65 persen, IKN Distrik Jalan Feeder 44,06 persen, Apartemen ASN 3 22,3, AL8 persen, IP 3 26,3AL8 IKN 14,65 persen , Jalan Nasional IKN Seksi 6C-1 0,75 persen, Jalan Tol IKN Seksi 3B-2 dan Jalan Akses Bandara VVIP IKN yang kontraknya ditandatangani pada Januari tahun ini.

Sebelumnya diberitakan Vaskita Kariya (Persero) TBC. (kode saham: WSKT) telah menyelenggarakan pameran publik pada tahun 2023 yang berlangsung secara online. Acara tersebut dihadiri oleh CEO Waskita Karya Muhammad Hanugroho, CFO Vivi Suprihatno, Direktur Pengembangan Bisnis Rudi Purnomo, investor, analis keuangan, perwakilan media, pemegang obligasi dan masyarakat umum.

Tujuan diadakannya pameran publik tahun 2023 ini adalah untuk meninjau kinerja operasional dan keuangan perusahaan pada tahun 2023, serta memaparkan strategi bisnis untuk menjawab tantangan di tahun 2024.

Sekretaris Perusahaan Senior Vice President Perseroan, Ermi Puspa Yunita menjelaskan, Wasquita saat ini fokus menyelesaikan proyek infrastruktur yang sedang berjalan dan proyek strategis nasional.

“Sampai saat ini perseroan sedang mengerjakan 90 proyek yang sedang berjalan dengan total nilai kontrak sebesar 52,7 triliun rudimen. Berdasarkan segmentasi proyek, total nilai kontrak adalah 60% proyek sambungan infrastruktur, 17% sumber daya air, 13% gedung, proyek EPC 10% dan anak perusahaan,” ujarnya.

Selain itu, perseroan memberikan kontribusi besar dalam pembangunan mega proyek Modal Nusantara (IKN) dengan total nilai kontrak Rp10,2 triliun, dan saham Wasquita Rp6,7 triliun.

Total, perseroan telah melaksanakan 10 proyek, antara lain Jalan Akses Jalan Lingkar Sepaku Seksi 4, Ruas Tol IKN 5A, Gedung Sekretariat Negara, Gedung Kemenko 3, Gedung Kemenko 4, IPAL 1,2,3 dan IKN 4, Jalan Pengumpan. Zona KIPP IKN, Rumah Penataan ASN, Jalan Nasional Seksi IKN 6C-1 dan Terowongan Multi Guna-01 (MUT).

Sementara itu, perseroan mematok nilai kontrak baru (NKB) hingga November sebesar Rp 14,4 triliun.

Dari sisi kepemilikan proyek, akuisisi NCB masih didominasi oleh proyek pemerintah (62%), disusul proyek BUMN/BUMD (22%), pengembangan usaha (15%) dan swasta (1%).

Sedangkan berdasarkan jenis proyek, konektivitas infrastruktur 54%, air 15%, gedung 17%, EPC 1% dan anak perusahaan 14%,” kata Ermi.

Selain itu, perseroan juga menjelaskan upaya restrukturisasi yang telah dilakukan sejak awal tahun. Perseroan terus melakukan diskusi intensif dengan kreditur bank mengenai proses review Master Restructuring Agreement (MRA) secara komprehensif.

“Perusahaan telah mendapat persetujuan dari seluruh bank Himbara dan beberapa bank swasta untuk skema restrukturisasi Wasquita yang telah mencapai 95% dari nominal utang,” tambah Ermi.

Metode restrukturisasi tersebut akan dilakukan pada 8 jalur yaitu; Restrukturisasi keuangan, mobilisasi modal masyarakat (PMN) dari pemerintah dan partisipasi masyarakat melalui right issue, kredit yang dijamin pemerintah, kemitraan strategis jalan tol, restrukturisasi anak perusahaan, transformasi bisnis, penyelesaian jalan tol Sumatera, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko.

Selain itu, pemerintah juga terus berupaya melakukan restrukturisasi keuangan Wasquita melalui penyertaan modal negara (PMN) dan dukungan konstruksi untuk menyelesaikan pekerjaan mengatasi kerugian di wilayah Bogor-Chawi Sukabumi, Kayu Agung-Kapal Betung, dan Kampung Bekasi-Kawang. Melayu.” Jalan, proyek IKN, kontrak “Ini baru dari Kementerian PUPR, penyesuaian tarif pajak, dan integrasi tol,” kata Ermi.

Pemaparan akhir program perusahaan juga fokus pada peningkatan tata kelola dan kinerja perusahaan melalui program transformasi bisnis. Wasquita pun kembali menekuni bisnis utamanya sebagai kontraktor sederhana.

Perbaikan tata kelola perusahaan antara lain pembentukan komite manajemen risiko konstruksi yang memastikan bahwa setiap proyek yang dikerjakan merupakan proyek yang sehat dengan risiko finansial rendah, termasuk syarat pembayaran bulanan, uang muka dan jaminan pembayaran dari pemilik. Proyek-proyek yang diadopsi Waskita dapat berjalan lancar, selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif terhadap produktivitas perusahaan.