Jakarta -pt hm sanskrna tbk (sansparan), bersama dengan pt Philip Morris Indonesia (PMID), mencatat ekspor inovasi dan rokok yang tidak merokok pada tahun 2024, mencatat nilai IQ -Late dengan 20% atau RP 829 atau hingga 20% atau sama dengan Rp 829.
Upaya ini menunjukkan peran aktif Samoporna untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang stabil, pelayaran, pekerjaan dan pengembangan sumber daya manusia, serta menciptakan nilai tambahan untuk berkontribusi pada tujuan pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, ”kata Direktur Elvira Lita.
Pertumbuhan ekspor mencerminkan keberhasilan strategi ekspansi Samporana untuk memperluas pasar global. Selain itu, untuk memenuhi persyaratan bahan baku dan operasi dalam mendukung pengoperasian Samporana, mitra dengan lebih dari 22.000 petani pertanian dan bisnis, termasuk penggunaan produk dan layanan dari 1.700 pemasok di negara ini.
Selain itu, di Pasar Asap -Frey Inovatif Samporana telah membangun kerja sama dengan 600 MSM di 20 kota di Indonesia, yang telah menciptakan lebih dari 1.300 pekerjaan baru dan lebih dari 18.000 anggota di komunitas ritel. “Ini adalah kesaksian yang jelas untuk upaya Samparna untuk memperluas target ekspor Indonesia.”
Pada tahun 2023, Samporana sama dengan $ 330 juta atau RP5,3 triliun untuk pembangunan pabrik Alsense berasap di Karawang di Jawa Barat. Pabrik adalah produsen tembakau inovatif pertama Philip Morris International (PMI) di Asia Tenggara dan ketujuh di dunia.
Selain menyediakan layanan di pasar domestik, fasilitas ini juga memberikan persyaratan ekspor di wilayah Asia Pasifik, dan PMI mengekspor ekspor PMI sebagai pusat ekspor dan lebih dari 30 ekspor untuk produk tembakau di Karawang. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kelas Dunia adalah salah satu PMI PMI Asia Tenggara. Laboratorium ini telah melakukan uji kualitas produk tembakau, yang gratis di antara berbagai mitra PMI, yang didukung oleh 200 ahli Indonesia dengan fitur tinggi.