Categories
Edukasi

Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Tebo Akhirnya Buka Suara atas Meninggalnya Santri Airul

Tebo – Setelah sepekan mengusut meninggalnya Airul (13), santri Pondok Pesantren Raudatul Mujawvidin yang terletak di Kecamatan Rimbo Bukan, Kabupaten Tebo, Jambi, akhirnya buka suara.

Pihak Pondok Pesantren mengakui, meninggalnya Airul di Pondok Pesantren Raudatul Mujawvidin beberapa waktu lalu sangat mendadak. Menjelang Maghrib, pihak pesantren mengaku ada santri yang menginformasikan kepada orang tua kamar bahwa Airul ditemukan setelah tersambar petir di lantai tiga asrama.

“Laporannya Airul tersengat listrik, kemudian orang tuanya lari dan mendapati bocah tersebut dalam keadaan lemas dan tidak sadarkan diri, sehingga langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat, kawasan Rimbo Bujang,” kata Ustadz Ahmad Karimuddin. Direktur Pondok Pesantren, Senin 20 November 2023.

Setelah klinik memberikan pertolongan pertama, Ahmed Karimuddin menambahkan, pihak klinik meneleponnya untuk memberitahukan bahwa bocah tersebut tidak dapat ditolong lagi.

Saat jenazah hendak dibawa pulang, seorang perawat yang tidak diketahui namanya menelepon dan berkata, “Pak, tunggu saja.” apa yang terjadi kakak “Saya jawab, ada orang di sini, tunggu sebentar, kami akan memberikan akta kematian,” jelasnya.

“Akhirnya aku jawab, dia langsung ke aku dan akhirnya aku jawab gimana kalau temanku menunggu? Oh iya, perawat bisa bilang, temanku menunggu di sini. Akhirnya kami bawa jenazah pulang menggunakan ambulans rumah sakit. .Pondok Pesantren sekolah,” jelasnya.

Setelah jenazah tiba di penginapan, pengurus penginapan akhirnya mempertimbangkan untuk mengambil tindakan yang tepat. Dan akhirnya pihak ponpes sepakat untuk memberi tahu pihak keluarga secara langsung, bukan melalui telepon.

“Karena masalah besar, jangan menghubungi keluarga melalui telepon atau WA, karena kami tidak tahu jalan menuju rumah duka, akhirnya kami menelepon orang tua siswa yang rumahnya dekat dengan rumah Airul. kata Ahmed.

“Akhirnya kami telepon pak, minta kami antar ke Menara Simpang. Ada apa pak? Kami mau ke rumah Airul yang tersengat listrik saat musibah pesantren. Kami juga menyuruhnya untuk tidak memberitahu korban. karena “kamu Mereka akan mengatakannya secara lisan,” tambahnya.

Kredit: Tarmizi (tvOne) Baca artikel edukasi lainnya di link ini. Sebanyak 84 mahasiswa asal Indonesia terpilih magang di Jepang. Banyak dari mereka yang kembali ke Indonesia dan berhasil memulai usaha skala besar berdasarkan keterampilan yang mereka peroleh di Jepang. bachkim24h.com.co.id 4 April 2024