Slot Jepang PAY4D bandar toto macau

Misteri Kematian dr Aulia Risma Lestari: Menkes Budi Soroti Praktik Bullying di PPDS

Lipudan 6.com, Jakarta – Jakarta – Studentis Spesialis Universitas (BDDS) (Untip) Mahasiswa Anestesi Dr Alia Rizma Lestari telah menggerakkan dunia medis Indonesia.

Pada 12 Agustus 2024, dokter 30 tahun ini ditemukan tak bernyawa, yang dikatakan ada di tubuhnya. Kematian Dr Alia terkait dengan pelecehan atau ancaman yang dia alami selama Peppidis.

Menanggapi insiden tersebut, Menteri Kesehatan Indonesia (Mencas RI) menyatakan keprihatinan yang mendalam atas Buda Kunadi Sadik dan menyoroti realitas gelap kekerasan dalam lingkungan pendidikan dokter spesialis.

Dalam pernyataannya di Wakil Presiden Istana pada hari Kamis, 15 Agustus 2024, Pudi mendesak segera berhenti mengancam praktik di dunia pendidikan, terutama di lingkungan medis.

“Sistem yang mengancam di Indonesia telah berlangsung lama. Ini harus diselesaikan. Ini harus dikurangi. Periode Indonesia telah independen selama 79 tahun,” katanya dalam pandangan Buni Kunadi Sadiq.

Menurut Puthi, Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia membuat penyakit mental kepada para peserta, dan kecewa memikirkan akhir kehidupan. Fakta ini adalah bahwa, menurut argumen genangan air, mengancam menunjukkan bahwa itu bukan minor, tetapi peristiwa serius harus segera diterima.

“Jadi, ini adalah fenomena yang hebat. Di sini saya mengundang semua bidang untuk mencegah kami. Kami akan menghentikan kebiasaan ini karena ini adalah kebiasaan buruk, industri paling klasik, industri paling klasik,” katanya.

 

 

Pudi menekankan bahwa masih ada cara yang sangat ilmiah dan kemanusiaan untuk menciptakan pekerja kesehatan yang kuat, tidak melecehkan kerusakan mental.

.

 

Tim Jenderal Inspektur Kementerian Kesehatan sekarang sedang menyelidiki kasus kematian Aalia. Investigasi mencakup kinerja Rumah Sakit Kariyadi Semarang, yang meninggal dalam pendidikannya, di mana Alia mengambil program PDS.

Meskipun University of Deponocoro telah menolak untuk melecehkan, Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk mengungkapkan kebenaran di balik kasus ini.

“Kementerian Kesehatan adalah wali keledai dengan Menteri Pendidikan dan Budaya. 

Sebagai fase pertama, Kementerian Kesehatan telah memutuskan untuk menangguhkan anestesi BDS di Rumah Sakit Kariyadi sampai akhir penyelidikan. Tindakan ini adalah bentuk perlindungan terhadap peserta BDS untuk mencegah insiden tersebut di masa depan.

 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Indonesia (KNNX) telah memutuskan untuk sementara menunda Program Anestesi Universitas (BDS) di Rumah Sakit Dr. Kariadi.

Keputusan diambil sebagai tanggapan atas pelecehan salah satu siswa anestesi BDS.

Surat penghapusan ini terbatas di Tk.02.02/d/44137/2024 untuk pemindahan Universitas Deponcor di Rumah Sakit Dr. Kariadi. Surat itu menandatangani surat itu pada hari Rabu 14 Agustus 2024.

Isi surat itu adalah sebagai berikut:

 

Sayang. Direktur RSUP Dr. Kariyadi,

Bunuh diri skema anestesi Universitas Diponocoro sehubungan dengan persetujuan dari Universitas Deponogoro Rumah Sakit Dr. Kariadi,

Anda telah diberitahu bahwa Program Inspeksi Anestesi di Rumah Sakit Umum Dr. Kariadi telah dihentikan.

Menghentikan program inspeksi sementara dari tanggal surat ini yang dikeluarkan.

 

Scroll to Top