bachkim24h.com, Jakarta Migi Rihasalay yang terkenal memimpin lagi melalui berbagai kegiatan kreatif di Tanjung Lesung. Melalui proyek -proyek yang ia mulai, Migi tidak hanya berkontribusi pada dunia hiburan, tetapi juga menyatakan keprihatinannya terhadap generasi berikutnya dan perawatan lingkungan.
Tujuan utama yang ia kendarai adalah mengajar anak -anak untuk mendaur ulang limbah industri dan pekerjaan alami.
“Kami menggunakan limbah dapur, limbah pesisir dan bahan -bahan alami seperti cabang dan daun, dan mengubahnya menjadi produk seni,” kata Migi Rihasalay ketika ia bertemu di Inews, Gedung Jakarta, baru -baru ini.
Program daur ulang ini adalah bagian dari program di Kampung Joglo, yang diharapkan menjadi pusat kreatif untuk anak -anak dan komunitas.
Selain berfokus pada perawatan lingkungan, Migi juga memberi anak -anak keterampilan yang dapat digunakan untuk masa depan mereka. Melalui klub Minggu Minggu yang berlangsung setiap tiga bulan, anak -anak belajar berbagai kerajinan, seperti membuat cangkir produk pasir dan kardus. Sejauh ini, ada 45 anak yang telah bergabung dengan kegiatan ini, mampu membesarkan hingga 59 anak.
“Kami ingin mengurangi ketergantungan anak -anak pada getaran dan memerintahkan mereka untuk menjadi lebih kreatif dan ramah lingkungan.
Selain anak -anak, ini juga termasuk orang dewasa, terutama ibu. Mereka telah berwenang untuk membuat pakaian bajak karnaval Jember menggunakan kain dan limbah plastik. Program ini memberikan kesempatan bagi ibu untuk mendapatkan pendapatan tambahan.
Sebagai bagian dari program jangka panjang, Migi mengharapkan proyek ini tidak hanya untuk membantu meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga mendorong penjualan produk lingkungan dari Tanjung Lesung. Terlepas dari bidang ini sebagai zona ekonomi tertentu, Migi berharap bahwa proyek -proyek inovatif ini akan memiliki dampak positif pada masyarakat setempat sambil mendukung industri pariwisata dan industri kreatif.
“Kami menekankan benih kreatif yang nantinya akan tumbuh dan memiliki perubahan besar di masa depan anak -anak dan komunitas,” Migi menyimpulkan.