Categories
Edukasi

Makna Mendalam di Balik Perayaan Hari Raya Nyepi

bachkim24h.com – Aso Nyepi merupakan hari raya suci Tahun Baru Saka umat Hindu. Liburan ini memiliki makna filosofis dan spiritual yang mendalam. Diperingati setiap tahun pada hari setelah Tilem Kesanga, yaitu hari pertama Sasih Kedasa, Nyepi tidak hanya merayakan pergantian tahun Saka tetapi juga mengajarkan kesucian, penelitian dan keharmonisan antara manusia dan alam semesta.

Makna mendalam Aso Nyepi terungkap dalam prinsip Catur Brata Penyepian, empat aturan suci yang menjadi pedoman umat Hindu dalam menjalani kehidupan di masa sekarang. Kami lansir dari website Dinas Kebudayaan Pemerintah Buleleng, berikut aturan yang harus dipatuhi saat merayakan Hari Raya Nyepi. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya. 1. Perhatikan Jeni

Brata yang pertama adalah Amati Geni yang melarang penyalaan api, listrik atau lampu pada hari itu. Ini bukan sekadar tabu teknologi, tapi simbol kepolosan dan upaya menekan amarah. 2. Saksikan pelelangannya

Brata yang kedua adalah Amati Lelanguan yang melarang hiburan berlebihan atau berlebihan. Pada masa refleksi ini, umat Hindu diajak untuk fokus mengeksplorasi dan mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa3. Catatan Lelungan

Amati Lelungan adalah anak ketiga yang menyuruhnya untuk tidak bepergian tapi tetap di rumah. Bukan sekedar keterbatasan fisik, namun upaya mencari kedamaian batin dan keselarasan dengan diri sendiri. Pantau pekerjaan

Brata terbaru, Amati Karya, menjadikan hari Nyepi sebagai saat umat Hindu dilarang melakukan aktivitas atau pekerjaan apa pun selama 24 jam. Ini adalah waktu khusus untuk bermeditasi, berdoa dan mengolah makna hidup, jauh dari hiruk pikuk rutinitas sehari-hari.

Pada saat Catur Brata Penyepian, umat Hindu menciptakan suasana damai untuk menyucikan Bhuana Ali (sifat manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta). Kedamaian ini membuka pintu untuk menerima nilai-nilai spiritual, memperbaiki kehidupan dan menciptakan kedamaian batin.

Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali dengan ritual dan tradisi seperti Melasti, Tawur Agung Kesanga, Pengerupukan, Nyepi dan Ngembak Geni menunjukkan keseriusan dalam menjaga keharmonisan manusia dan alam semesta. 4 Foto Irjen Pol Papua Adem Mathius D Fakhiri Usai Masuk Islam Irjen Pol Papua Mathius D Fakhiri (Irjen) nampaknya cukup kuat terhadap agama dan umat Islam pasca resmi masuk Islam. bachkim24h.com.co.id 18 April 2024