Daripada siswa robot ITB Stikom siswa, saya diaudit oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia saat berpartisipasi.
Perwakilan universitas ITB Stikom Bali menunjukkan produk teknologi oranye -engy -caiting sesuai dengan ukuran dan kedewasaannya. Teknologi digital pertanian dibuat menggunakan kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan.
Gede Angga Pradipte dari Biro Kesejahteraan Sosial dan ITB ITB Stikom Bali mengatakan bahwa teknologi ini yang dirancang untuk secara langsung mengatur buah jeruk.
“Kemarin adalah pameran Hak Asasi Manusia Kementerian Kehakiman, terutama untuk memungkinkan produk -produk IPR di Denfa Sar dan Bali.
Di festival, mesin selektif oranye AI dipamerkan dalam matriks dan diaudit oleh supratman menkumham Andi Agtas.
Angga berkata, “Teknologi ini dapat dikembangkan secara luas di industri pertanian.
Saya membuat S.Kom Lialeana, instruktur proyek robot. Ide dasar robot berasal dari proses memilih buah yang dibuat secara manual.
Teknologi ini telah dirancang selama tiga bulan dalam desain perangkat lunak dan perangkat lunak. Langkah selanjutnya adalah memasukkan perangkat lunak untuk perangkat keras dan gaya alorine.
Liangana berkata, “Buah -buahan jeruk besar dan berukuran sedang, dan kedewasaan didasarkan pada warna.
Teknologi ini menggunakan pengontrol kecil sebagai kontrol dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk memastikan keakuratan pilihan. “
Menurutnya, teknologi memilih buah -buahan yang dibuat oleh siswa ITB Stikom masih merupakan model, sehingga kemungkinan akan dipromosikan lagi.
Liandana berkata, “Hak -hak paten masih berlangsung dan kami sedang menunggu tur stadion setelah mengirimkan enam bulan. Diperkirakan itu bisa sekitar 1,5 tahun karena membutuhkan paten yang lebih lama dari IPR,” kata Liandana. Siswa UNILA meninggal setelah dikssar Mapala, dan polisi melakukan intervensi di mahasiswa Lampung University (UNILA) Pratama Wijaya Kusuma. bachkim24h.com.co.id 5 Juni 2025