bachkim24h.com, IACTA – Indonesia Obstiar dan Ginekologi (POGI) Memantau kasus penuntutan seksual dengan kebidanan dan dokter di ginekologi di Grut.
Presiden Manajemen Pusat PGI, Profesor Yudi Muadana Muayana, mengatakan lima saksi diperiksa.
“Pogian akan memantau cara hukum yang dipimpin oleh kantor polisi Garut. Hari ini, ia memeriksa lima saksi di klinik Harshal,” kata Yudi dalam pernyataan resmi, Selasa (15/04/2025).
Yudi ditambahkan ke eksplorasi, polisi regional polisi menciptakan tim khusus dan membuka keluhan.
“Polisi Barat menciptakan tim khusus, mencari penulis, dan membuka loker pengaduan di korban lain yang dianggap sebagai kekerasan,” jelasnya.
Sebelumnya, Yudi mengatakan kasus ini dan telah dikelola oleh Java Health (diskusi).
“Kejadian ini panjang dan ditangani oleh klinik, klinis, Indonesia) dan Jawa Barat Cabang (Prinagan Timur).”
Bahkan, Pogi memanggil pekerja tiga kali, tetapi dokter dengan SF memuaskannya.
“Pp Polui melintasi cabang PGIA Barat, ia membuat panggilan pengadilan yang relevan untuk menyelidiki / penjelasan wajah -wajah pelanggaran, tetapi yang tertarik bukan 3 kali,” kata Yudi.
Jika ada pelanggaran etis, Pogi tidak ragu untuk memfasilitasi hukuman kepada dokter yang tidak terkendali.
“Jika ada pelanggaran etika dan disiplin profesional, Pogi tidak akan ragu untuk menyerah untuk organisasi.
Yudi mengatakan bahwa pekerja khawatir bukan anggota Pogi.
“Ya, benar, anggota baru (Pogi),” katanya.
Sementara itu, terkait dengan hukuman ketat yang disebutkan di atas, Yudi telah mengatakan bahwa anggota dan proposisi pengecualian tindakan dapat dikeluarkan.
“Mereka mengizinkan keduanya (posisi oleh Pogi dan penghapusan tindakan), kita belajar pelanggaran,” kata Yudi.
Yudi berjanji bahwa partainya akan terus memantau masalah ini bahwa peristiwa yang sama tidak akan terjadi.
“POG akan membantu dan memantau cara hukum untuk tidak melakukan hal seperti itu sebagai efek negatif atau upaya pencegahan.”
Sementara itu, Kementerian Republik Indonesia (Republik Indonesia Indonesia) juga bertanggung jawab atas seorang dokter non-Matic yang khawatir dengan penganiayaan seksual.
“Diperlukan, Kementerian Kesehatan pindah ke KKI (Indonesia Indonesia) untuk meminimalkan STR (Kementerian Layanan dan Kementerian Kementerian dan Layanan Kementerian Kementerian (15/04/2025).
Insiden melaporkan bahwa kekerasan seksual penuh dengan percakapan ketika wanita hamil di Gaut mengumumkan apa yang terjadi padanya. Penganiayaan terjadi ketika memverifikasi kondisi kehamilan.
Menurut sang ibu, penganiayaan dilakukan melalui yang tidak biasa atau OBGYN atau Oblidet dan Obstori yang membangunnya tiga kali. Pada pertemuan ketiga ada tuduhan yang ditularkan secara seksual.