Jakarta, bachkim24h.com – Seberapa jauh jarak antara smartphone dan ponsel saat ini? Kapan terakhir kali Anda melihatnya pada akhirnya? Bagi banyak orang, perangkat digital ini hampir selalu ada. Namun, tes baru menekankan efek aktivitas otak yang dapat dikurangi untuk mengurangi penggunaannya. Studi ini mencakup 25 orang dewasa berusia 18 hingga 30 yang diminta untuk memaksimalkan penggunaan 72 jam ponsel. Cukup komunikasi dan kegiatan yang signifikan terkait dengan pekerjaan yang disetujui. Para peneliti di University of Heidelberg, Jerman, menggunakan pemindaian resonansi magnetik (MRI) dan tes psikologis sebelum dan sesudah diet telepon pintar untuk menentukan jenis efek pada templat universitas usus besar dan kegiatan saraf. Dikutip oleh Situs Sciencelart, Kamis, 6 Maret 2025. Hour2 -Hour Scan, peserta menunjukkan berbagai gambar instruksi – gambar HP dihidupkan dan ditutup, serta lebih banyak gambar “netral” yang menunjukkan hal -hal seperti perahu dan bunga. Ketika ponsel memiliki gambar, ada perubahan di otak yang berkaitan dengan pujian dan keinginan, agak cocok dengan sinyal otak yang terkait dengan zat – yang menunjukkan bahwa smartphone kami dapat menambah nikotin atau alkohol. Perubahan otak mendukung konsep ketergantungan HP yang terkait dengan sistem dopamin dan serotonin. Kedua neurotransmiter ini terkait dengan berbagai aktivitas otak, termasuk perilaku wajib dan kontrol suasana hati. Namun, berdasarkan tes psikologis, tidak ada perubahan dalam suasana hati atau keinginan untuk minum dalam suasana peserta, meskipun ada akses telepon yang terbatas. Beberapa sukarelawan memperbaiki suasana hati tetapi ini tidak terlihat pada data uji. Posisi ponsel pintar tidak memberi lokasi cara perilaku perubahan ponsel pintar dalam aktivitas otak, tetapi mungkin ada beberapa alasan yang berperan. Semua kegiatan berbasis ponsel dapat kecanduan kegiatan lain. “Smartphone data kami tidak memisahkan keinginan untuk menggunakan dan interaksi secara sosial dengan interaksi, yang saat ini terhubung ke dua proses. Meskipun data kami tidak mendeteksi proses ini, penelitian di masa depan harus dirancang dengan jelas untuk mengatasi aspek ini.” – Peneliti menulis. Penghapusan hebat terjadi ketika kami tidak meletakkan ponsel pintar setiap beberapa menit. Para peneliti menulis, “Proses saraf yang nyata dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perilaku narkoba di antara orang -orang dengan penggunaan ponsel tambahan,” tulis para peneliti. Garuda Indonesia Garuda telah mengidentifikasi hasil penyelidikan internal tentang hilangnya ponsel perjalanan di Indonesia, dengan hasil menyelidiki hilangnya ponsel perjalanan pada rute penerbangan GA -1166 pada 6 Juni 2025. bachkim24h.com.com pada Juni 2021.